Chelsea Bisa Saja Merekrut Bintang Muda Alternatif Pemain AC Milan, Jika Man Utd Tidak Duluan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Chelsea termasuk di antara beberapa tim yang dikaitkan dengan penjaga gawang berbakat di Jerman tetapi apakah dia siap menggantikan Robert Sánchez?

Mengingat besarnya jumlah uang yang telah dikeluarkan Chelsea dan banyaknya pemain yang telah mereka rekrut, mungkin menjadi sumber frustrasi di Stamford Bridge bahwa ada satu posisi yang belum mereka temukan pilihan pertama yang meyakinkan – penjaga gawang.

Robert Sánchez cukup mampu di sebagian besar waktu (dia memimpin Liga Primer dalam persentase penyelamatan musim lalu) tetapi melakukan kesalahan dengan frekuensi yang cukup sehingga posisinya tetap diragukan.

Dan kesalahan-kesalahan itu belum hilang sejak awal musim ini kartu merah awal di Old Trafford yang membuat Chelsea mengalami kekalahan yang tak terelakkan yang kemudian segera diikuti oleh penampilan buruk melawan Brighton, misalnya, dan tanda tanya atas posisinya tidak kunjung hilang sebagai hasilnya.

Baca juga: Chelsea Diperkirakan akan Merekrut Gelandang Seharga Rp2 Triliun di Tengah Cederanya Romeo Lavia

Oleh karena itu, Chelsea terus-menerus dikaitkan dengan kepindahan Mike Maignan dari AC Milan meskipun negosiasi transfernya gagal pada musim panas lalu.

Maignan akan berstatus bebas transfer di akhir musim, dan jika Milan tidak dapat menyetujui kontrak baru, Chelsea kemungkinan besar akan merekrutnya – tetapi jika ia memutuskan untuk bertahan di San Siro, Chelsea perlu mencari alternatif.

Baca juga: Enzo Maresca Membuat Klaim Aneh dengan Bintang Chelsea Absen Untuk Sementara Waktu Karena Cedera

Peran Noah Atubolu

Di sinilah Noah Atubolu bisa berperan.

Meski baru berusia 23 tahun, Atubolu sudah memasuki musim ketiganya sebagai penjaga gawang utama SC Freiburg dan ia telah memecahkan setidaknya dua rekor dalam kariernya yang singkat.

Musim lalu, ia memecahkan rekor klub Freiburg untuk menit terbanyak di lapangan tanpa kebobolan satu gol pun, dengan mudah melewati rekor sebelumnya yakni 509, dan kemudian ia mengulanginya pada bulan September dengan menyelamatkan penalti kelimanya secara berturut-turut, sebuah rekor Bundesliga.

Ia juga tampil gemilang dalam cuplikan penyelamatan spektakuler, dan tidak sulit untuk melihat mengapa Chelsea termasuk di antara klub yang dikatakan tengah memantaunya.

Atubolu telah mencatatkan 23 clean sheet di liga, distribusi bolanya cukup baik.

Meskipun umpan-umpannya yang jauh belum tentu menjadi keunggulan utamanya – dan cukup nyaman keluar dari area pertahanannya untuk menghalau bola-bola atas.

Saat melakukan penyelamatan, refleks dan jangkauannya yang secepat kilatlah yang menonjol, dan ia secara rutin melakukan penyelamatan rendah yang sulit dilakukan banyak penjaga gawang.

Saat pertama kali masuk tim utama Freiburg, ia memang membuat kesalahan, seperti yang mungkin sudah diduga oleh seorang kiper muda.

Namun, kesalahan-kesalahan itu kini telah berkurang dan kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan Chelsea sudah menjadi masa lalu. Atubolu telah menjadi kiper andal yang mampu melakukan penyelamatan-penyelamatan yang tidak bisa dilakukan kiper lain.

Namun, ada beberapa masalah dengan permainannya.

Ia pasif saat menerima umpan silang dan bola tinggi di kotak penalti, dan sering menunggu bola datang dan melakukan penyelamatan alih-alih mencoba merebut bola, yang dapat menciptakan peluang bagi lawan yang mungkin direbut kiper lain dan ia relatif lambat dalam melewati garis gawang, yang berarti ia dapat dengan mudah terjebak di posisi yang salah oleh umpan silang ke tiang jauh.

Kurangnya kepercayaan diri dalam menghadapi umpan silang dan masalah posisi yang menyertainya mungkin menjelaskan mengapa seorang penjaga gawang yang tampak brilian memiliki persentase penyelamatan yang relatif rendah, yaitu 63,9 persen musim ini (turun dari 69,2 % yang jauh lebih baik tahun lalu).

Dan mengapa analisis lanjutan menunjukkan bahwa ia kebobolan gol hampir persis dengan rasio yang seharusnya ditunjukkan oleh model xG. Kiper terbaik mencegah lebih banyak gol daripada yang "diharapkan" oleh statistik. Atubolu belum mencapai titik itu.

Meski begitu, tak diragukan lagi bahwa ia memiliki bakat luar biasa, dan jika ia dapat memperbaiki beberapa kekurangannya, kelincahan dan jangkauannya bisa menjadikannya penjaga gawang kelas dunia.

Namun, akankah Chelsea memanfaatkan potensinya di tahun 2026?

Kaitan antara Atubolu dan Chelsea telah muncul di media Italia, Tribuna, bersama Juventus, Bayern München, dan AC Milan yang tampaknya sedang mempertimbangkan untuk merekrut mantan pemain timnas Jerman U-21 tersebut sebagai pengganti Maignan jika ia hengkang.

Atubolu mungkin menjadi Rencana B bagi dua tim sekaligus.

Di tempat lain, cerita terpisah juga telah mengaitkan Inter Milan dengan kepindahan dan setidaknya satu sumber bahkan telah menyatakan bahwa Manchester United mungkin berada di pasar tersebut dengan Senne Lammens yang belum menunjukkan kemampuannya dan Altay Bayindir yang belum meyakinkan baik sebagai pemain inti maupun pemain cadangan.

Baca juga: Enzo Maresca Membuat Klaim Aneh dengan Bintang Chelsea Absen Untuk Sementara Waktu Karena Cedera

Tertarik ke Chelsea

Di atas kertas, tampaknya tidak mungkin Atubolu bersedia pindah ke klub yang menjadikannya pilihan kedua. 

Namun, sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, ia mengisyaratkan minatnya untuk pindah ke Liga Primer suatu hari nanti.

Klub tersebut mungkin akan memberi tim seperti Chelsea dan United sedikit keunggulan saat perang penawaran dimulai.

Mengenai dugaan ketertarikan Chelsea, banyak hal akan bergantung pada bagaimana klub memandang kiper muda yang sudah ada di Stamford Bridge.

Mereka telah berinvestasi cukup besar pada Filip Jörgensen, yang tampaknya belum meyakinkan Maresca bahwa ia layak bermain lebih lama di tim utama, dan Mike Penders, yang saat ini dipinjamkan ke RC Strasbourg dan belum diberi kesempatan bermain untuk Chelsea.

Keduanya bisa menjadi 'pemain pengganti' di akhir musim, yang akan membuat kepindahan Atubolu menjadi hal yang kecil kemungkinannya.

(Banjarmasinpost.co.id)