Lupakan Jurgen Klopp, Liverpool Harus Rekrut Manajer 'Kelas Dunia' yang Pernah Melatih Arne Slot

Dengan pengeluaran sebesar itu, muncul pula ekspektasi yang sangat tinggi. Slot tentu menyadari betul bahwa sang juara bertahan tidak akan menerima performa dan hasil yang ada saat ini.

Itulah sebabnya sudah ada diskusi mengenai apakah Slot adalah orang yang tepat untuk mengembalikan tim Merseyside itu ke puncak.

Nama-nama seperti Zinedine Zidane, Andoni Iraola, dan bahkan Xabi Alonso muncul di antara kandidat favorit untuk mengisi kursi panas Anfield berikutnya.

Namun, ada satu pemain yang jauh lebih cocok dengan skuad Liverpool ini. Pemain tersebut telah mengalahkan Slots dua kali musim ini di ajang piala dan liga – Oliver Glasner dari Crystal Palace .

Skuad Liverpool Sempurna untuk Oliver Glasner yang 'Kelas Dunia'

Setelah memimpin kemenangan 2-1 melawan Liverpool—yang mengawali rentetan performa buruk mereka—sebelum kemudian bertandang ke Anfield di Piala EFL dan menang 3-0, Glasner telah menunjukkan kemampuannya untuk mengalahkan Slot dengan susunan pemain yang di atas kertas lebih buruk.

Ironisnya, The Reds akan memiliki susunan pemain yang sempurna untuk meniru formasi impresif yang diterapkan Austria di Selhurst Park jika mereka merekrut satu pemain di musim panas.

Pria itu adalah kapten Palace, Marc Guehi , yang hampir pindah dari London selatan ke Merseyside beberapa jam lagi. Glasner akhirnya turun tangan dan mencegah kaptennya pergi pada hari terakhir bursa transfer.

Seperti yang terlihat di bawah ini, susunan pemain Liverpool dengan pemain Inggris itu tampaknya akan sangat mengancam di bawah asuhan Glasner.

Guehi akan bermain bersama Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate, dengan kapten Liverpool tersebut mendapatkan perlindungan lebih di kedua sisi.

Sebagaimana Tyrick Mitchell dan Daniel Munoz yang lincah di sisi sayap untuk The Eagles, Milos Kerkez dan Jeremie Frimpong adalah pemain ideal untuk mengisi peran tersebut.

Kerja keras Dominik Szoboszlai dan Ryan Gravenberch di lini tengah juga akan membebaskan Florian Wirtz untuk bermain di posisi yang mirip dengan Yeremy Pino di Palace asuhan Glasner.

Seperti Eberechi Eze, Wirtz bukanlah pemain sayap alami, tetapi gaya bermain Palace memungkinkan pemain Inggris itu untuk menempati posisi yang jauh lebih sentral.

Hal ini membuat Alexander Isak (atau Huge Ekitike) dan Mohamed Salah harus meniru Jean-Philippe Mateta dan Ismaila Sarr.

Mereka lebih dari mampu melakukannya. Meskipun Slot mengubah susunan pemain setiap minggu, sistem Glasner akan memberikan konsistensi dan ritme yang sangat dibutuhkan tim.

Kini, naik level dari tim papan tengah Liga Primer Inggris ke klub yang selalu menantang untuk memenangkan trofi setiap musimnya bukanlah hal yang mudah. ​​Tanyakan saja pada Graham Potter, yang pindah dari Brighton ke Chelsea.