Tiga Striker Juventus Terakhir yang Cetak 20 Gol Dalam Satu Musim, Performa Striker Terus Berlanjut

Ringkasan Berita:

• Tim asuhan Luciano Spalletti kini terpuruk di posisi keenam klasemen Serie A.
• Sebagian besar penderitaan di Allianz Stadium bermula dari lini serang yang minim gol.
• Cristiano Ronaldo termasuk pemain Juventus yang bisa mencetak 20 gol dalam semusim.

BANJARMASINPOST.CO.ID - Juventus mengawali musim Serie A 2025/26 dengan buruk, dengan sisa-sisa kejayaan dinasti mereka tampaknya akan memasuki tahun keenam berturut-turut.

Hasil imbang 0-0 dalam derbi melawan Torino baru-baru ini menunjukkan masalah-masalah yang sudah tidak asing lagi.

Kurangnya kreativitas, minimnya insting menyerang yang tajam, dan akhirnya, hasil imbang yang membosankan lagi.

Hasil imbang tanpa gol ini menandai kelima kalinya Bianconeri tak kebobolan satu gol pun musim ini, sekaligus hasil imbang ketujuh mereka di semua kompetisi musim ini.

Akibatnya, tim asuhan Luciano Spalletti kini terpuruk di posisi keenam klasemen Serie A.

Baca juga: Jadwal Sprint Race MotoGP Valencia 2025 Siaran Trans7-TV Online Hari Ini, Ada Marc Marquez? 

Baca juga: Bukan Florian Wirtz, Firmino dari Slot Buktikan Dia Bisa Mengakhiri Masa Tinggal Gakpo di Liverpool

Analis kini menempatkan mereka sebagai tim yang diunggulkan untuk mengakhiri paceklik Scudetto.

Peluang terbaru saat ini menempatkan Juve sebagai tim yang diunggulkan dengan odds 18/1, jauh di belakang Inter Milan yang diunggulkan dengan odds 3/4 dan juara bertahan Napoli dengan odds 9/2.

Juve yang Malu-malu Mencetak Gol

Sebagian besar penderitaan di Allianz Stadium bermula dari lini serang yang minim gol, yang hanya mampu mencetak empat gol liga.

Jonathan David didatangkan dari Lille pada musim panas, dan pemain Kanada itu seharusnya menghidupkan kembali lini serang yang sebelumnya lemah yang dipimpin oleh Dusan Vlahovic.

Namun, pemain Kanada itu baru mencetak satu gol sejauh musim ini, sehingga rekan setimnya yang berasal dari Serbia itu menggantikannya dan mendapatkan kembali tempatnya di starting line-up.

Namun, keadaan tidak selalu seperti ini. Sepanjang masa kejayaan Juve di tahun 2010-an, gol tak pernah kurang.

Sudah lima tahun berlalu sejak penyerang berseragam hitam putih yang ikonik itu terakhir kali mencetak 20 gol liga dalam satu musim.

Namun, siapakah pemain yang tampil gemilang? Dan siapa lagi yang berhasil mencetak 20 gol dalam satu musim Serie A dalam satu dekade terakhir? Mari kita lihat.

Cristiano Ronaldo

Para pendukung Bianconeri hampir tak percaya ketika diumumkan bahwa klub mereka telah merekrut Cristiano Ronaldo yang ikonik pada musim panas 2018.

Superstar Portugal itu baru saja membawa Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions UEFA berturut-turut, sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Los Blancos dengan torehan 450 gol dalam 438 pertandingan.

CR7 didatangkan ke Turin dengan harapan akan membawa Juve meraih kejayaan Eropa, dan meskipun ia tidak berhasil mencapainya, ia tidak kesulitan mencetak gol.

Ronaldo dengan nyaman mencetak 20 gol liga di masing-masing tiga musimnya di Stadion Allianz.

Dalam musim perdananya, mantan pemain Manchester United ini mencetak 21 gol di Serie A dan membantu Juve meraih Scudetto.

Tahun berikutnya, total golnya meningkat menjadi 31, dengan 29 gol lagi tercipta di musim terakhirnya, musim di mana Bianconeri kehilangan kendali atas gelar Serie A.

Selama tiga tahunnya, Ronny berhasil mencetak 101 gol di semua kompetisi, dan bisa dibilang bahwa sejak kepergiannya pada tahun 2021, klub belum mampu menggantikan performa gemilangnya dalam mencetak gol.

Paulo Dybala

Sebelum kedatangan Ronaldo di Turin, Paulo Dybala adalah pilihan pertama Juve untuk mencari sumber gol yang andal.

Pemain Argentina ini didatangkan dengan biaya €40 juta dari Palermo pada musim panas 2016, dan ia berhasil mencetak 115 gol di semua kompetisi dalam 293 pertandingan, memenangkan Scudetto dalam lima musim pertamanya.

Namun, hanya satu musim di mana striker bertubuh kecil ini mencetak 20 gol liga.

Itulah musim 2017/18, ketika Dybala menjalin kerja sama mematikan dengan pemain Argentina lainnya (lebih lanjut tentangnya akan segera), membantu Juve mengalahkan Napoli yang tangguh untuk kembali memenangkan gelar Serie A.

Bianconeri akhirnya finis dengan keunggulan empat poin dalam perebutan gelar juara, bangkit setelah kekalahan 1-0 dari Partenopei dengan memenangkan tiga dari empat pertandingan terakhir mereka untuk mengamankan gelar juara Italia ketujuh berturut-turut.

Gonzalo Higuain

Tentu saja, Gonzalo Higuain-lah yang akhirnya menjadi rekan Dybala.

Pemain Argentina ini membuat banyak kontroversi di Napoli ketika ia meninggalkan Partenopei untuk bergabung dengan klub Turin dengan banderol €90 juta pada musim panas 2016.

Meskipun dihujani kritik pedas, mantan penyerang Real Madrid ini terus mencetak gol dengan gemilang.

Higuain mencetak 32 gol di musim perdananya bersama Bianconeri, dengan 24 di antaranya tercipta di musim Serie A yang kembali sukses.

Lima di antaranya dicetak di Liga Champions UEFA, membantu Juve mencapai final untuk kedua kalinya dalam tiga musim, namun dikalahkan oleh Real Madrid di Cardiff.

Sang penyerang ulung kembali mencetak 23 gol tahun berikutnya, tetapi hanya 16 di antaranya di liga.

Namun, berkat penampilan gemilang rekan penyerangnya, Dybala, Juve kembali meraih gelar juara, mengalahkan mantan klubnya, Napoli, dengan selisih hanya empat poin, yang tentu saja mengecewakan semua orang di Selatan.

(Banjarmasinpost.co.id)