Datu Qabul di Tapin

Wisata Kalsel: Ziarah ke Makam Datu Qabul di Tapin, Diperkirakan Meninggal Sejak 150 Tahun Silam 

Datu Qabul, begitulah warga Kabupaten Tapin menyebutnya. Nama aslinya ialah Muhammad Mahmud Al-Qabul. 

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)
PUSARA-Pusara Makam Datu Qabul di Desa Baulin, Margasari, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (16/9/2025).  

Ayah Adipati Danuraja adalah seorang kelahiran dan penduduk asli Amuntai yang bernama Abdul Karim (Kiai Ngabe Djajanegara).

Karena jasa-jasanya kepada kerajaan, Abdul Karim (orang tua Adipati Danuraja) diberi jabatan sebagai pemimpin di Banua Lima dengan gelar Kiai Ngabedjajah Negara, beristrikan dengan salah satu seorang saudara perempuan dari Nyai Ratu Kumala Sari (permaisuri Sultan Adam) yakni Ratu Kusuma Negara.

Adapun orangtua Abdul Karim (Kiai Ngabedjaja Negara) adalah Datu Qabul yang termasuk di dalam para Datu Sepuluh.

Terjadi oerkawinan Abdul Karim (Kiai Ngabedjaja Negara) dengan ipar Sultan Adam (Ratu Kusuma Negara). 

Lahirlah seorang Putra yang diberi nama Zainal Abidin yang kemudian diberi gelar Kiai Temenggung.

Sampai sekarang, keturunan zuriat Datu Qabul telah menyebar di Provinsi Kalimantan Selatan dan di luar pulau Kalimantan.

Fasilitas di Makam Datu Qabul mencakup area parkir luas, toilet bersih dan nyaman, dermaga untuk transportasi jalur sungai, tempat shalat serta kios-kios souvenir dan penjual makanan hingga minuman yang banyak dijumpai di sekitar area kubah.

Fasilitas ini bertujuan untuk kenyamanan dan kelancaran para peziarah yang datang.

Setelah berdoa di pusara makam, peziarah dapat singgah di toko-toko UMKM yang menjual souvenir maupun oleh-oleh makanan dan minuman yang ada di area kubah.

Terdapat beraneka macam buah tangan yang bisa dibawa pulang peziarah untuk keluarga di rumah seperti makanan khas Banjar, pakaian-pakaian bertuliskan Datu Qabul, kopiah jangang, tas anyaman dan banyak lagi.

Ramai pengunjung menjadi keberkahan tersendiri bagi penjual makanan, minuman, suvenir dan lainnya dibeli para peziarah.

Makam Datu Qabul ramai dikunjungi masyarakat sejak sekitar belasan tahun terakhir.

Sebelumnya, kawasan ini hanya lahan pertanian yang perlahan ditinggal warganya.

Sebabnya, karena lahan pertanian yang mulai rusak.

Sementara itu, kedatangan peziarah ke Makam Datu Qabul cukup beragam.

Mulai dari mendoakan, ngalap berkah, hingga memenuhi nazar setelah hajat yang diinginkan terkabul.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

 

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved