Sejarah Logo Kelinci Majalah Playboy, Bagaimana Nasibnya Setelah Hugh Hefner Pergi?

Satu yang paling diingat soal majalah Playboy adalah logo kelinci yang juga sangat identik dengan pria hidung belang.

Penulis: Rahmadhani | Editor: Murhan
Daily Mail
Hugh Hefner dan Crystal Harris 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Nama majalah Playboy sudah identik dengan sebuah majalah dewasa yang kerap menampilkan foto-foto bugil perempuan-perempuan cantik.

Diterbitkan pertama kalinya pada tahun 1953 di Amerika Serikat oleh Scientitts dan rekan rekannya di Amerika Serikat.

Perusahaannya sendiri menjadi Playboy Enterprise Inc., di mana Playboy tidak berhenti pada majalah saja, tetapi merambah keberbagai bentuk media seperti: penerbitan, perizinan penggunaan nama Playboy komersial, Playboy TV, dan hiburan, seperti dikutip dari Wikipedia.

Nama majalah ini pada awalnya adalah "Stag Party" dan tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan majalah outdoor "Stag" yang lebih dahulu terbit.

Baca: Usia Hugh Hefner  91, Bos Playboy Ini Pernah Tiduri  1.000 Perempuan

Baca: Bos Playboy Hugh Hefner Meninggal, Ini Sederet Perempuan Cantik yang Pernah Jadi Pacarnya

Baca: Hugh Hefner, Bos Majalah Dewasa Playboy Meninggal Dunia

Satu yang paling diingat soal majalah Playboy adalah logo kelinci yang juga sangat identik dengan pria hidung belang.

Dikutip dari nydailynews, Hugh Hefner sebagai pemilik majalah Playboy mengakui hewan kelinci digunakan sebagai logo Playboy lantaran bisa mewakili identitas seksual, senang bermain, dan periang.

Dari catatan ilmiah, kelinci adalah hewan yang memilili nafsu berahi tinggi.

Kelinci sanggup berhubungan seksual sepanjang waktu saat kondisinya fit.

Hewan yang satu ini juga mewakili sifat "playboy" di mana dia bisa bercinta dengan kelinci betina dari manapun.

Sementara soal tuksedo dalam logo Playboy yang bersimbol dasi kupu-kupu, memiliki kesan maskulin, charming, dan ekslusif.

Dari catatan sejarah, mulanya logo kepala kelinci dipelopori oleh Hugh Hefner yang notabene sebelumnya berprofesi sebagai kartunis humor dan kerap menggunakan tokoh kelinci.

Logo itu kemudian disempurnakan oleh Art Paul, desainer grafis senior majalah tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved