Berita Tanahlaut
NEWSVIDEO: Desa Gunungraja Sentra Warung Rujak, Penjualnya Pun Berani Jamin Kualitas
Sudah diiris kecil-kecil seukuran toples kaca, kemudian buah itu dicuci dan diberikan pewarna. Tampak warna kuning di hari jemari Jumiati.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang yang berbatasan dengan Kecamatan Batibati, bermunculan lapak pedagang rujak dan asinan dari ikan sungai.
Mama Dayat, satu pedagang rujak dan asinan ikan sungai mengaku sudah hampir 10 tahun membuka lapak dan berpindah-pindah di sekitar Desa Gunungraja.
Warga Desa Padang, Kecamatan Batibati ini mengaku lahan tempatnya buka lapak rujak dan asinan ikan itu hanya meminjam lahan kosong di sisi Jalan Nasional.
Baca: Choirul Huda Meninggal Dunia, Ini Video Tangisan LA Mania di Stadion Surajaya
"Saya berjualan ini sejak di dekat jembatan seberang penjual sate Batibati hingga bergeser ke sini, hampir sepuluh tahun," katanya, Sabtu (14/10/2017).
Menurutnya, bahan rujak buah itu diperoleh dari pasar terdekat dan sebagian membeli di daerah Hulu Sungai. Itu jika pasokan buah kosong.
Bahan rujak yang dijajakan Mama Dayat dikerjakan Jumiati.
Baca: Barito Putera Vs Bhayangkara FC, Video Laganya, Ini Cuplikan Gol Offside Tim Tamu
Jumiati bekerja membantu sudah satu tahun lebih. Dia ini yang mengupas dan mengiris buah nenas dan buah lainnya.
Sudah diiris kecil-kecil seukuran toples kaca, kemudian buah itu dicuci dan diberikan pewarna. Tampak warna kuning di hari jemari Jumiati.
"Harganya terjangkau cuma Rp 500 buah kedondong dan Rp 1000 buah nenas satu iris. Ada petis dan gula merah rasa pedas," katanya.
Baca: Barito Putera Vs Bhayangkara FC, Laskar Antasari Putus Rekor Apik The Guardian
Banyak yang mampir membeli di lapak Mama Dayat meskipun tidak ada papan nama lapaknya. Itu karena pelanggan tetap yang melintas dari arah Pelaihari atau sebaliknya.
"Saya membeli istri sambil makan di dalam mobil," ujar seorang pelanggannya.
Di lapak Mama Dayat tersedia, kulit buah nangka dan buah cempedak yang diawetkan dalam toples. "Satu toples itu harganya Rp 5000. Tiga hari pasti kami ganti untuk menjamin kualitas jualan," kata Mama Dayat.
Sementara, ikan sungai jenis sapat dan haruan atau ikan gabus juga dijual perkilogram dan Harganya pun terjangkau. (*)