Petenis Kalsel Sabet Tiga Emas Turnamen Tenis Nasional CBR 2017

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Prestasi memukau berhasil ditorehkan tiga petenis junior Kalimantan Selatan (Kalsel), dalam turnamen tenis nasional Christhoper Benyamin Rungkat (CBR) Mini Circuit-Kopassus 2017, yang berlangsung di Lapangan Tenis Kopassus, Cijantung, Jakarta.

Dalam ajang ini, dua petenis Kalsel sukses meraih medali emas, yakni Annisa ayu Adibah yang bertanding di nomor kelompok umur (ku) 16 putri, Lailatul Fajria yang berlaga di ku 10 putri, dan Revaldi di nomor ku 8 putra.

Selain dua emas, pada turnamen CBR dihelat selama tiga hari, yakni 24-26 Nopember 2017 ini, kontingen tenis Kalsel juga meraih satu medali perak dan tiga medali perunggu.

Satu medali perak diraih oleh M Fazrian Arrafie di nomor ku 16 putra, serta tiga medali perak disabet masing-masing oleh Sandy firssan pada nomor ku 18 putra, Adibayor di nomor ku 16 putra, dan Dinda fatikasari di nomor ku 14 putri.

Baca: Catat! PSSI Umumkan Rencana Tanggal Bergulirnya Liga 1 2018

Pelatih tenis ku Kalsel, Syafruddin merasa banggabsekaligus bersyukur atas pencapaian petenis cilik Kalsel di ajang nasional itu.

"Dari hasil tersebut cukup menggembirakan bagi kemajuan cabang olahraga (cabor) tenis di Kalsel, atlet-atlet junior kalsel mampu berbicara di ajang nasional seperti di turnamen CBR ini," terangnya kepada BPost Online.

Turnamen CBR merupakan turnamen seri atau sirkuit yang digelar beberapa kali dalam setahun. Ajang ini juga menjadi rangkaian event Turnamen Diakui Pelti (TDP) di tingkat nasional.

Pada event CBR Nopember ini, Kalsel menurunkan sebanyak 13 petenis junior yang tergabung dalam pelatihan Sentra binaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Tengah Pekan Ini, Tiga Tim Besar Berburu Point Penuh

"Terima kasih kepada Dispora Kalsel, berkat dukungan penuh dari Kadispora Kalsel, Zakly Asswan yang memberangkatkan atlet-atlet sentra ke ajang CBR," ujar Syafruddin.

Ia pun mengharapkan, pada 2018 nanti, dapat dianggarkan dana kepada para petenis mengikuti turnamen keluar daerah atau tingkat nasional minimal empat hingga enam kali dalam setahun.

Dari banyaknya jam terbang itu, diharapkan pelatih dapat memonitoring tingkat kemajuan (progres) dari banyaknya turnamen dan tingkat keberhasilan yang dijalankan selama latihan.