Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Korea Utara Sebut Trump 'Orang Tua Berpenyakit Mental'
Keputusan Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel menuai kecaman dari seluruh dunia.
BANJARMASINPOST.CO.ID, PYONGYANG - Keputusan Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel menuai kecaman dari seluruh dunia.
Korea Utara ( Korut), yang notabene merupakan musuh AS, tidak ketinggalan mengutuk langkah politik presiden 71 tahun itu.
Melalui kantor beritanya KCNA, seperti dilansir AFP Sabtu (9/12/2017), Pyongyang menyatakan tidak terkejut dengan aksi Trump yang mereka sebut sebagai dotard atau "orang tua yang punya penyakit mental".
"Orang tua berpenyakit mental ini sudah sering menyerukan kehancuran di negara anggota PBB yang berdaulat," sindir KCNA.
Korut melanjutkan, pengakuan ini telah menunjukkan siapa sesungguhnya yang bisa dianggap sebagai penghancur kedamaian dan keamanan dunia.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris 9 - 10 Desember 2017 : Manchester United vs Manchester City
Baca: Heboh, Rita Hasan Pemeran Jinny Oh Jinny Tertangkap Kamera Mengemis di Terminal, Ini Faktanya
Pyongyang menegaskan dukungannnya bahwa Yerusalem bukanlah milik Israel, dan mereka bersama rakyat Palestina yang tengah memperjuangkan legitimasi negara mereka.
"Selamanya, dunia bakal mengingat keputusan AS yang sangat gegabah dan jahat ini," kata KCNA.
Sejak Trump menjabat sebagai presiden mulai Januari, dirinya sering terlibat perang kata-kata dengan Pyongyang.
Jika Korut menyebut Trump sebagai orang tua yang punya penyakit mental, maka Trump menyindir Jong Un sebagai "Si Pria Roket".
Trump juga berulang kali mengancam Pyonyang bahwa dia bakal menyerang sehingga negara itu "jatuh ke dalam lautan api" sebagai bentuk mempertahankan diri. (KOMPAS.com)
