Isra Miraj 2018

3 Peristiwa Menyedihkan Dialami Nabi Muhammad Jelang Isra Mi'raj Menurut Ustadz Jefri Al Buchori

Sebelum terjadinya Isra Mikraj, ada beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad sehingga tahun itu disebut juga

Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Murhan
zoom-inlihat foto 3 Peristiwa Menyedihkan Dialami Nabi Muhammad Jelang Isra Mi'raj Menurut Ustadz Jefri Al Buchori
net
Ustadz Jeffrey Al Buchori

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Peringatan Isra Mikraj sebentar lagi, yaitu pada 27 Rajab atau tahun ini bertepatan pada 14 April 2018.

Sebelum terjadinya Isra Mikraj, ada beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad sehingga tahun itu disebut juga sebagai tahun kesedihan.

Almarhum Ustad Jefri Al Buchori semasa hidupnya pernah berceramah tentang ini di acara Damai Indonesiaku disiarkan oleh TVOne beberapa tahun lalu.

Katanya, sebelum peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad bersedih karena dia dan umat Islam saat itu mengalami tiga peristiwa menyedihkan.

Baca: Sebentar Lagi Isra Mikraj, Ini Kecanggihan Kendaraan Buroq yang Ditunggangi Nabi Muhammad

Pertama, umat Islam diembargo oleh kaum kafir Quraisy.

“Pernikahan antargolongan mereka tak pernah lagi terjadi, lalu Nabi Muhammad dan keluarganya diboikot secara ekonomi sehingga mereka sulit beraktivitas,” jelasnya.

Kedua, wafatnya paman Nabi Muhammad bernama Abu Thalib.

Kendati Abu Thalib sangat menyayangi Nabi Muhammad dan selalu membela keponakannya jika terancam, namun dia meninggal dalam keadaan kafir.

Hal ini membuat Nabi Muhammad sangat bersedih.

Peristiwa ketiga adalah wafatnya istri tersayang Nabi Muhammad, yaitu Khadijah.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Pekan 3 Liga 1 2018, Panasnya PSMS Vs Persija dan Persib vs Mitra Kukar

Khadijah adalah istrinya yang selalu mencintai dan mendukung dakwahnya, selalu mendampinginya dalam keadaan suka dan duka sehingga kematiannya sangat ditangisi Nabi Muhammad.

“Kematian Khadijah hanya berselang dua bulan dari kematian Abu Thalib,” katanya.

Tak lama kemudian, terjadilah peristiwa Isra Mikraj ini, yaitu Nabi Muhammad diberangkatkan Allah dari bumi ke langit ketujuh bernama Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu.

“Biasanya, Nabi Muhammad menerima perintah atau wahyu Allah melalui perantaraan malaikat Jibril, tetapi di saat Isra Mikraj ini berbeda. Allah yang bertemu langsung dengan Nabi Muhammad untuk menyampaikan perintah itu, tidak melalui Jibril,” jelasnya.

(banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved