Bos First Travel Beberkan Rahasia Kenapa Bisa Jual Murah Paket Umrah
irektur Utama First Travel Andika Surachman mengatakan, meski harga paket promo umrah jauh di bawah standar, yakni Rp 14,3
BANJARMASINPOST.CO.ID, DEPOK - Direktur Utama First Travel Andika Surachman mengatakan, meski harga paket promo umrah jauh di bawah standar, yakni Rp 14,3 juta, namun masih ada keuntungan yang dia dapatkan.
Sejak 2011, First Travel telah memberangkatkan jemaah dengan harga miring.
Menurut dia, sejak pertama kali beroperasi hingga 2016, tidak pernah ada jemaah yang tidak berangkat.
Sebab, meski harga murah, masih ada profit yang diperoleh perusahaan tersebut untuk operasional.
"Kalau secara kami, per item, ada profit Rp 1 juta. Ditotal hanya berkisar Rp 13,4 juta," kata Andika dalam persidangan di Pengadilan Negeri Depok, Senin (23/4/2018).
Baca: Live TV One! LIVE STREAMING Persis Solo vs Semen Padang Liga 2 di TVOne Malam Ini 19.30 WIB
Baca: Prediksi dan Jadwal Siaran Langsung Liverpool vs AS Roma Semifinal Liga Champion 2018
Hakim menyangsikan harga Rp 14,3 juta bisa memberangkatkan calon jemaah.
Sebab, dari keterangan ahli dan saksi yang dihadirkan dalam sidang, rata-rata biaya paket umrah yang masuk akal sekitar Rp 20-21 juta.
Andika mengatakan, jika dihitung per paket, maka harganya memang mahal, hingga lebih dari Rp 20 juta.
Namun, ia melihat ternyata komponen mulai dari perlengkapan, tiket, akomodasi, hingga katering bisa dipisahkan satu persatu sehingga harganya lebih murah.
Andika pun menjabarkan dari mana ia menetapkan harga Rp 14,3 juta.
Biaya terbesar, kata dia, adalah tiket sekitar 360 dollar AS. Kemudian, biaya makan berkisar 30-31 riyal perhari.
Sewa bus untuk rombongan sebesar 350 riyal.
Ditambah dengan biaya handling, perlengkapan, dan mengurus visa, maka harganya hanya Rp 13,4 juta.
First Travel kemudian mengambil untung Rp 1 juta perorang.
"Seharusnya November 2017 berangkat, tidak ada kerugian karena saya sudah MoU (nota kesepahaman) jangka panjang dengan maskapai dan saya punya hitungan sendiri sangat menekan pos anggaran hingga 40 persen," kata Andika.
