Berita Banjarmasin

Hasil UNBK : Anak Tukang Jahit Asal Barabai Ini Peraih Terbaik UNBK SMA 2018, 'Nekat Masuk Akpol'

Dari pengumuman UNBK 2018 jenjang SMA di Kalsel nilai tertinggi diraih Muhammad Rizky Fitrianor (18)

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Didik Triomarsidi
nurkholis huda
Peraih nilai tertinggi UNBK SMA 2018, Muhammad Rizky Fitrianor (18). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pengumuman UNBK 2018 dilakukan hari ini, Rabu (2/5/2018) di masing masing sekolah.

Dari pengumuman UNBK 2018 jenjang SMA di Kalsel nilai tertinggi diraih Muhammad Rizky Fitrianor (18), anak penjahit asal Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST). Dia berkeinginan untuk melanjutkan Akademi Kopolisian (Akpol).

Saat diwawancara banjarmasinpost.co.id Rizky Fitrianor berkata, "Alhamdulilah".

Siswa SMA Banua yang meraih nilai UNBK terbaik SMA se Kalimantan Selatan ini seolah tak percaya, lalu mencari tahu ke pihak sekolahan dan ternyata benar. Nilai rata-rata UNBK 2018 tembus diangka 373,00.

Baca: Hasil Real Madrid vs Bayern Muenchen: Dua Gol Benzema Bawa Ronaldo Cs Ke Final Liga Champion

Baca: Cuplikan Gol Real Madrid vs Bayern Muenchen, Bawa Ronaldo Cs Melenggang ke Final Liga Champions

Baca: Pedangdut Banjarmasin Si Goyang Pecut Digigit Ular Sanca Kembang, Begini Kondisinya

"Saya baru tahu nih pak. Beneran kah pak. Ya tidak menyangka saja. Tapi syukur Alhamdulilah," kata Rizky Fitrianor (18).

Warga Panastambul 4, Rt 5 Rw2 Kecamatan Batubenawa Barabai tersebut mengaku keberhasilannya karena dukungan orangtua dan guru di SMA Banua.

"Belajarnya biasa saja paling ikut ekatra di sekolah. Aku memang fokus kelas fisika bimbingan guru. karena itu UN-nya ambil fisika. Kalau matematika memang dasarnya dari SD saya suka, Kalau bahasa Indonesia dan bahasa inggris saya belajar sendiri," urainya.

Alumni SMPN 1 Barabai tersebut menyebutkan bahwa dengan nilai terbaik tersebut, dia berharap bisa menambah modal dia untuk meloloskan cita citanya yang ingin masuk Akedemi Kepolisian (Akpol).

"Cita citanya ingin jadi polisi dan mau masuk Akpol dan ikut pendaftaran. Mudah mudahan dengan nilai ini dapat tembus jadi polisi. Tinggi saya 174 dan kini sudah proses tes ikut jasmani," kata dia.

Dia tidak minder meski ayahnya hanya penjahit pakaian dan ibunya hanya ibu rumah tangga.

"Saya ingin berjuang terus wujudkan cita cita," kata dia.

Sang Ibu Heldawati, hanya berucap syukur. "Alhamdulilah alhamdulilah, pokoknya luar biasa tak menyangka. Dia kesehariannya normal mungkin lebihnya senang dan suka baca buku. Kalau ikut Akpol itu adalah keinginan dia sejak dari SMP. Saya mendukung saja cita cita dia," kata dia.

Ayahnya Syamson, mengaku sebagai penjahit ia tak pernah putus asa untuk menyokolahkan anak.

"Alhamdulillah, ini kebanggaan. Anak saya itu kalau SD dan SMP juga memang sering peringkat," kata dia.

Dijelaskan dia, kalau hasil tukang jahit hanya untuk rumah tangga dan tak cukup untuk menyekolahkan anak.

"Anak saya masuk SMA Banua karena beasiswa, semoga sukses apa yang dicita citakannya, sebagai orangtua mendukung apa yang dicita citakan anak," kata dia.

M Nu'man Akmal temannya di SMA Banua juga mendapat nilai terbaik kedua, nilai rata ratanya tembus di angka 371,50.

"Alahmdulilah, saya juga baru tahu kalau masuk terbaik," kata si bungsu dari empat bersaudara tersebut.

Dia menginginkan untuk lanjut ke Fakultas Kedokteran ULM. "Ya semua baik dan lancar saja," kata anak dosen UIN Antasari tersebut. (banjarmasinpost.co.id /huda)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved