Jendela Dunia

Merasa Nuklirnya Lebih 'Sakti', Donald Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un

Pengumuman tersebut disampaikan dalam surat kepada Korut, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Kamis (24/5/2018).

Editor: Didik Triomarsidi
CNN
Donald Trump - Kim Jong Un 

BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembatalan pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam surat kepada Korut, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Kamis (24/5/2018).

Sebelumnya, dalam kicauannya di Twitter 10 Mei lalu, Trump berkata bakal bertemu dengan Kim di Singapura pada 12 Juni mendatang.

Baca: Link Website Hasil Ujian Nasional (UN) SMP 2018, Klik di Sini

Namun, dalam surat tersebut, dia menyatakan peluang untuk menggelar pertemuan empat mata nampaknya tidak akan terealisasikan.

Baca: Hari Ini Jadwal Pengumuman UN SMP 2018, Begini Cara Melihat Hasil UN SMP dan UN MTs 2018 Via Online

"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," tuturnya.

Baca: Besok 25 Mei Jadwal Pengumuman Hasil UN SMP 2018 Serentak, Siap-siap Kejutan Nilai Terbaru

Presiden 71 tahun itu juga menyinggung soal kemampuan nuklir yang selama ini dikatakan oleh Korut.

Trump berkata kepunyaan AS jauh lebih besar.

"Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.

Trump melanjutkan, dia berharap dapat bertemu Kim suatu saat nanti.

Dia merasa bakal terjadi dialog yang positif jika mereka bertemu.

"Sadly, I was forced to cancel the Summit Meeting in Singapore with Kim Jong Un," kicau Trump di akun Twitter-nya.

Presiden asal Partai Republikan itu juga berterima kasih karena Kim telah bersedia melepaskan tiga warga negaranya yang ditahan.

"Jika Anda berubah pikiran, tolong jangan ragu untuk menulis surat atau menghubungi saya. Jujur saja, ini adalah momen paling menyedihkan dalam sejarah," lanjutnya.

Sikap Korut menjadi keras dalam dua pekan terakhir setelah AS dilaporkan menggelar latihan militer dengan Korea Selatan (Korsel).

Selain itu, Pyongyang juga tidak bisa menerima ucapan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, yang berujar penanganan nuklir Korut hanya bisa dilakukan lewat model Libya.

Korut kemudian membalas dengan tidak elok membandingkan kapasitas nuklir mereka dengan Libya.

Korut mengklaim telah mencapai status sebagai pemilik senjata nuklir.

Latihan militer yang digelar dan ucapan Bolton membuat Korut melalui medianya, KCNA, mengancam bakal membatalkan pertemuan dengan AS.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved