Ramadhan Zaman Now

Begini Ciri Malam Lailatul Qadar dan Umat Muslim yang 'Bertemu' Malam Lailatul Qadar

Lailatul qadar merupakan malam yang istimewa dan mulia di antara malam-malam lainnya di bulan Ramadhan.

Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
Ustadz Abdul Somad 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Malam lailatul qadar adalah malam yang dinantikan oleh umat muslim pada Ramadhan ini.

Lailatul qadar merupakan malam yang istimewa dan mulia di antara malam-malam lainnya di bulan Ramadhan.

Umat muslim berlomba-lomba beribadah kepada Allah SWT untuk bisa bertemu dengan malam Lailatul qadar.

Ganjaran atas amal yang telah diperolehnya akan mendapat pahala beribadah selama 1000 bulan.

Malam lailatul qadar bisa ditemukan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Biasanya umat muslim memaksimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan beritikaf atau berdiam diri di masjid, berdzikir dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Baca: Hasil Skor Akhir Timnas U-23 Indonesia vs Thailand - Skor 0-0, Garuda Muda Gagal Balas Dendam

Dilansir berbagai sumber keislaman, Rasulullah SAW jelaskan dalam salah satu hadits nya, bahwa di antara sepuluh hari itu terdapat satu malam yang apabila kita beribadah maka pahalanya sama dengan kita beribadah selama seribu bulan.

Ya, malam itu adalah malam Lailatul Qadar.

Namun tidak semua orang bisa merasakan adanya malam Lailatul Qadar tersebut.

Lalu, seperti apa ya ciri-ciri malam lailatul qadar?

Melansir dari Youtube Channel Dakwah, Ustaz Abdul Somad dari serambiindonesia.com, pernah menyebutkan ciri-ciri malam lailatul qadar dan umat yang sudah mendapatkan malam tersebut.

Menurut Ustaz Abdul Somad, malam lailatul qadar memiliki ciri pagi harinya redup.

Baca: Jadwal Imsakiyah Ramadhan Hari ke 19, Senin, 4 Juni 2018 di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kota Lain

"Pagi hari cahaya matahari redup karena cahaya malaikat mengalahkan cahaya matahari," ujar Ustaz Abdul Somad.

Tanda orang yang sudah mendapat lailatul qadar adalah adanya perubahan.

Ustaz Abdul Somad memberikan contoh orang yang sudah mendapatkan malam lailatul qadar.

"Dulu pelit setelah bulan puasa menjadi dermawan, dulu azan sudah berkumandang dia nyantai saja, tapi saat 5 atau 10 menit setelah azan sudah duduk di masjid. Itulah ciri dapat Lailatul Qadar," ungkap Abdul Somad.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved