Berita Hulu Sungai Tengah
93 Guru Honor 'Curhat' ke DPRD HST, Ini yang Diadukannya
Sebanyak 93 guru honor SD dari berbagai sekolah se- HST Senin (30/7/2018) menyampaikan aspirasi.
Penulis: Hanani | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sebanyak 93 guru honor SD dari berbagai sekolah se- HST Senin (30/7/2018) menyampaikan aspirasi, sekaligus mengadukan nasib mereka ke Komisi I DPRD HST.
Ketua Komisi I DPRD HST Nasruddin, kepada Banjarmasinpost.co.id menjelaskan para guru tersebut merupakan guru honor yang tak lulus seleksi saat Pemkab setempat melakukan perekrutan guru kontrak daerah.
Juga mereka yang belum bisa mengikuti seleksi karena terkendala ijazah yang masih D2.
Baca: BKN Tak Terbitkan Buku Simulasi Soal CPNS 2018, Klik di Sini Untuk Latihan Soal
Para guru tersebut kata Nasrudin, meminta agar DPRD HST membantu mereka agar memperjuangkan guru tersisa yang belum dikontrak juga bisa diangkat sebagai tenaga kontrak.
“Mereka menagih janji Bupati HST, bahwa seluruh guru honor bakal diangkat sebagai tenaga kontrak dan dibuatkan SK Bupati sebagai tenaga honor. Jadi minimal mereka diberikan SK pengangkatan sebagai tenaga honor,” kata Nasruddin.
Seperti diketahui, jelas Nasruddin, Pemkab HST telah mengumumkan hasil seleksi penerimaan pegawai kontrak daerah khusus guru, dimana tahap pertama meluluskan 310 orang.
Baca: Kepala Nenek Lahbaniah Ditemukan, Polres HSU: Sudah Ketemu Pas Adzan Dzuhur
Tahap pertama yang lulus terdiri guru kelas, guru olahraga, agama dan operator sekolah. Selanjutnya, pada tahap kedua, khusus untuk honorer yang lebih dari 10 tahun mengabdi dimana 76 orang lulus seleksi.
Sedangkan pada tahap ketiga, khusus untuk guru di sekolah desa terpencil dan desa sangat terpencil, dan menjadi guru honor lebih dari 10 tahun, lulus 45 orang.
Terakhir, jelas Nasruddin, tahap ke empat ada 10 orang lagi yang diluluskan, yaitu pengganti dari mereka yang mengundurkan diri pada seleksi tahap pertama. Tapi kriteria yang diambil untuk 10 orang ini, jelas dia membuat para guru kontrak yang mengadu hari ini mengatakan belum jelas.
Baca: Prabowo dan Jokowi Dilepas di Pulau Sabira, Sandiaga Uno : Eh, Ujung-ujungnya Berteman
“Mereka meminta Pemkab HST transparan karena perekrutan yang bertahap-tahap membingungkan. Ada juga yang sudah 8 tahunan menjadi honorer tidak lulus, ada yang tidak pernah jadi guru honor malah lulus saat ikut tes,”kata Nasruddin.
Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan HST H Riduan menjelaskan, belum mendengarkan langsung apa yang disampaikan para guru honor yang belum lulus seleksi pegawai kontrak daerah tersebut. Namun, Riduan mengakui, Bupati HST sangat ingin semuanya bisa diakomodasi menjadi tenaga kontrak daerah.
Hanya saja, dampak dari belum membaiknya keuangan daerah, membuat anggaran untuk itu masih terbatas.
Baca: Live Streaming Indosiar PS Tira vs Persib Liga 1 2018 - Awas Kejutan The Young Warrior
Sementara jumlah tenaga honor di HST baik SD maupun SMP ada 1000-an orang, dan yang dibutuhkan, kata Kadisdik adalah guru SD yaitu untuk guru kelas, olahraga dan agama, dengan pendidikan S1 PGSD.
“Supaya adil, maka dibuatkan kebijakan tes seleksi tersebut, hingga menghasilkan 310 orang yang lulus,”katanya.
Sedangkan pada tahap kedua, diseleksi berdasarkan verifikasi SK, ternyata banyak yang tidak sampai 10 tahun mengajar. “Memang benar kalau dihitung dari tahun, tapi tidak terus menerus, atau terputus.