Berita Kabupaten Banjar
Hingga Malam Kebakaran Lahan di Tahura Masih Bekobar, Api Menjalar Mendekati Kolam Belanda
Sejak sekitar pukul 11.00 wita ketika api dimulai, sejumlah Satgas Karhutla Kabupaten Banjar dan pegawai Tahura tak henti berupaya
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA- Pascamagrib, hingga malam kebakaran di Taman Hutan Raya atau Tahura Sultan Adam, Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan masih terjadi, Minggu (23/9/2018).
Sejak sekitar pukul 11.00 wita ketika api dimulai, sejumlah Satgas Karhutla Kabupaten Banjar dan pegawai Tahura tak henti berupaya memadamkan api tersebut.
Bahkan heli pun turut serta dalam penangan. Terhitung lebih puluhan kali heli berputar dan menyirami titik-titik api di tempat wisata alam tersebut.
Namun rupanya, kondisi cuaca, yakni angin dan lahan yang memiliki bahan bakar tanaman membuat api belum bisa ditakhlukan. Selain itu, api terus menjalar dan menyala serta mengeluarkan suara tumbuhan yang terbakar.
Baca: Hasil Polling Pilpres 2019 Mata Najwa: di FB Prabowo-Sandiaga Menang 73 persen dari Jokowi-Maruf
Nyala api semakin terlihat terang ketika malam. Petugas pemadam kebaran pun terus mendaki menelusuri api dan memadamkan menggunakan jet shooter. Termasuk tim Daop Manggala Agni Kabupaten Banjar dan BPBD Kabupaten Banjar.
Baca: Gagal Menang di Kandang Arema, Bek Barito Putera U-16 Ini Move On dan Siap Hadapi Persija Jakarta
Sebelumnya, disampaikan oleh Kasi Pemanfaatan Tahura Sultan Adam, Heru, karena kebakaran lahan, pengunjung yang naik ke puncak ditahan oleh petugas terlebih dahulu. Sementara waktu, disampaikan olehnya daerah Puncak Tengger untuk sementara ditutup.
"Sementara ada kebakaran dan proses pemadaman kami tutup. Pengunjung kami tahan terlebih dahulu. Karena khawatir mengganggu petugas yang memadamkan api," terang Heru.
Baca: Perempuan Ini Mengaku Kebakaran Lahan di Gambut Semakin Sering Terjadi
Hingga Minggu (23/9/2018) malam, pemadaman pun terus dilakukan. Area kebakaran di Tahura semakin meluas. Tak terelakan terbakar pula tanaman yang telah ditanam beberapa tahun lalu di pegunungan itu.
(Banjarmasinpost.co.id/ Isti Rohayanti)