Keanehan Tari Kuda Kepang

Kental dengan Unsur Magis, Ternyata Tak Bisa Ditangani Sembarang Orang

Tarian ini tak hanya berkembang di tanah asalnya Pulau Jawa, tapi juga bisa eksis di daerah lainny

Penulis: Dony Usman | Editor: Didik Triomarsidi
Istimewa
Kesenian Tari Kuda Kepang dari Paguyuban Kuda Kepang Mekar Sari Kabupaten Tabalong. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Dari begitu banyak tarian tradisional, tari Kuda Kepang tentu menjadi salah satu tarian cukup dikenal di masyarakat.

Tarian ini tak hanya berkembang di tanah asalnya Pulau Jawa, tapi juga bisa eksis di daerah lainnya, termasuk di Kabupaten Tabalong, Kalsel.

Kuda kepang menjadi cukup dikenal karena diantara pertunjukannya kerap terjadi hal-hal yang susah dijelaskan dengan nalar seperti makan beling, tahan pecut, makan kelapa dan lainnya.

Orang yang menjadi pimpinan dan ikut terlibat pun tak sembarangan karena harus memenuhi sejumlah persyaratan dan kretiria tertentu.

Baca: Relawan Banjarmasin Selamatkan Gadis Belia yang Bertahan 3 Malam Sambil Peluk Jasad Ibunya

Soalnya, dalam kelompok atau paguyuban Kuda Kepang ini selain ada penari dan pemain musik, juga ada orang-orang yang memiliki tugas khusus untuk menangani hal-hal yang tidak kasatmata.

Tak heran tarian yang menceritakan tentang pasukan berkuda ini sangat kental dikaitkan dengan adanya unsur magis.

Baca: Jokowi Datang Lalu Peluk Erat Korban Tsunami di Palu, Kemudian Presiden Ucapkan Kata-kata Ini

Setidaknya ini juga diakui Sukamto, Ketua Paguyuban Kuda Kepang Mekar Sari, di Pandan Sari, Kecamatan Murungpudak, Tabalong.

"Memang tidak bisa sembarangan, termasuk menerima penyerahan untuk mengurusi paguyuban," katanya.

Dirinya sendiri merupakan keturunan langsung dari tokoh pendiri Paguyuban Mekar Sari, Hardi Tugiman Singo Merto yang mulai membentuk Mekar Sari sejak tahun 1965.

Baca: Trauma Gempa & Tsunami Belum Hilang, Warga Dikagetkan Munculnya Lumpur Campur Api

Meski menjadi anak dari tokoh pendiri paguyuban, menurut Sukamto , tidak secara otomatis juga bisa melanjutkan begitu saja.

Karena ada kreteria yang menyebabkan bisa terpilih untuk mewarisi melanjutkan paguyuban, termasuk terkait soal kemampuan dari sisi magisnya.

"Seperti saya, padahal ada kakak, tapi ternyata malah ke saya diserahkan,"katanya.(banjarmasinpost.co.id/dony usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved