Berita Kotabaru
Kisah Bocah Asal Kotabaru yang Mengapung 18 Jam di Laut, Bertemu Lelaki Tua Jubah Putih
Kisah Bocah Asal Kotabaru yang Mengapung 18 Jam di Laut, Bertemu Lelaki Tua Jubah Putih
Penulis: Herliansyah | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Sulit dinalar dengan akal sehat. Namun itulah fakta yang terjadi, seorang bocah Radi, asal Pulau Matasirih, Kecamatan Pulau Sembilan Kotabaru bisa bertahan hidup meski selama 18 jam mengapung di laut.
Kejadian aneh terjadi pada Rabu (14/11/2018) lalu itu, tentu saja membuat warga di Pulau Matasirih sempat geger. Karena saat ditemukan, bocah dikabarkan masih duduk di kelas 2 sekolah dasar itu dalam keadaan selamat meski sempat mengapung di laut.
Diperoleh informasi, kejadian berawal pada Rabu (14/11/2018), saat bocah tersebut ikut mengapung di laut bersama dengan pamannya, Abu warga desa Teluk Sungai, Pulau Matasirih.
Saat di perairan Matasirih, Radi yang saat itu duduk di belakang. Sedangkan Abu pamanya berada di haluan melakukan aktivitas, namun usai beraktivas paman korban dibuat terkejut karena Radi tidak terlihat lagi.
Baca: Wasit Gaib Diduga Pimpin Laga Persita Tangeran vs Kalteng Putra Liga 2 2018, Pelatih Top Mengeluh
Baca: BKN Umumkan Jadwal & Lokasi Tes SKB CPNS 2018 tanpa via sscn.bkn.go.id, Ini Imbauan ke Peserta
"Saat itu subuh, sekitar pukul 04.00 Wita. Kira-kira saat duduk itu, Radi sedang tidur," kata Rustam salah satu keluarga Radi kepada banjarmasinpost.co.id, Sabtu (8/12/2018).
Ditambahkan Rustam, yang adalah kerabat dekat Ibunya Radi, itu setelah Abu--paman Radi--mengetahui keponakannya jatuh ke laut kemudian langsung melalukan pencarian. Tapi hingga menjelang siang, Radi tidak ditemukan.
Kemudian Abu kembali ke Pulau Matasirih dan menceritakan kejadian yang menimpa Radi. Warga pun kemudian melakukan pencarian, tapi tidak membuahkan hasil.
Tapi Radi akhirnya ditemukan nelayan Pulau Maradapan yang tidak sengaja, hanya kebetulan ingin menangkapkan ikan di perairan menjadi lokasi terjatuhnya Radi, selamat 18 jam di laut.
Hal itu dibenarkan H Busri AR, nelayan lainnya di Pulau Maradapan. Menurut dia, sebelum ditemukan, dua orang nelayan yang masing-masing menggunakan perahu dari Pulau Maradapan ingin melaut ke perairan itu.
"Saat itu seorang nelayan mengira kepala yang mengapung. Tapi kemudian nelayan yang satunya begitu melintas mendengar si anak tadi berteriak. Mendengar teriakan lalu berhenti dan terkejut, ternyata anak-anak," ujar Busri.
Lanjut Busri, setelah Radi di tolong nelayan tadi dan dinaikan ke dalam perahu. Anak tersebut menceritakan kejadian aneh menimpanya saat terjatuh ke air.
Baca: Klasemen Kualifikasi Futsal AFC U-20 2019 Usai Hasil Timnas Indonesia vs Myanmar 9-0, LOLOS!
Baca: Fakta terbaru Kadiv PAS Kemenkum HAM Kalsel Pasca Disiram Air Keras, Lakukan Operasi Wajah Lagi
Radi menceritakan, ketika terjatuh ke air, ia melihat seorang laki-laki tua berbaju putih yang menyelamatkanya.
"Laki-laki tua meminta si anak tidur saja (di atas air). Tidak apa-apa tidur saja, begitu katanya. . Jadi selama di laut hanya mengapung dan tidur di atas air," jelas Busri menirukan ungkapan si anak menceritakan kejadian aneh menimpanya.
Kapolsek Pulau Sembilan Ipda Sumarno dikonfirmasi, tidak menepis sempat mendengar ada kabar selintingan soal kejadian itu.
"Ada mendengar selentingan itu, tapi ditunggu-tunggu tidak ada laporan ke polsek," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/helriansyah)
