Berita Kalsel
Pertamax Masih Langka di SPBU, Pengendara di HSS Kuras Pertalite dari Tangki
Hal ini tampak pula di SPBU Jalan A Yani Km 6 Banjarmasin, Rabu sekitar pukul 05.00 Wita. Jalur pertamax ditutup.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pertamax masih sulit dicari di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Banjarmasin, apalagi di kabupaten, Rabu (5/11). Padahal persoalan ini berlangsung sejak Senin (3/11).
Masalah ini tampak di SPBU Jalan Pramuka. Oleh petugas dipampang tulisan “Pertamax Habis”. Oleh karena khawatir mesin sepeda motor tersendat-sendat jika membeli pertalite, sebagian pengendara memilih balik arah. Mereka tidak peduli pertalite lebih murah.
Ana (28) menjadi salah satu pengguna sepeda motor yang beruntung. Dia sempat mengisi pertamax pada Rabu pagi. “Kebetulan antreannya juga belum banyak,” ujarnya kepada Bpost.
Ia sempat ke beberapa SPBU namun stoknya kosong. Saat ke SPBU Jalan Pramuka, ia bersyukur mendapatkan pertamax dan langsung mengisi penuh tangki.
Beberapa jam kemudian, stok pertamax di SPBU tersebut ludes. Sejumlah pengendara pun antre di jalur pertalite.
Hal ini tampak pula di SPBU Jalan A Yani Km 6 Banjarmasin, Rabu sekitar pukul 05.00 Wita. Jalur pertamax ditutup. Sejumlah pengedaran antre di jalur pertalite.
Baca juga: Berbagai Persaiapan Jelang Haul ke-21 Guru Sekumpul, Evaluasi Kantong Parkir hingga Kesiapan Bandara
Pasokan pertamax dari Pertamina di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar pun belum lancar. “Belum datang. Masih dalam pengiriman,” kata petugas SPBU Jalan Gubernur Syarkawi, Banjar, Ihsan, Rabu.
Demikian pula SPBU Coco Banjarbaru. “Pertamax masih dalam pengiriman,” ujar seorang petugas yang tak mau disebutkan namanya.
Menanggapi isu pertalite diduga bercampur air dan guna melindungi hak konsumen, tim gabungan dari Dinas koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Polres Banjar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SPBU.
“Tim sudah melakukan pengecekan visual menggunakan gelas ukur terhadap pertalite dan tidak ditemukan adanya lapisan air sebagaimana ramai diperbincangkan di luar daerah. Alhamdulillah dari dua SPBU yang kami uji visual, tidak terbukti. Sedangkan untuk komposisi yang lain, kami tidak berwenang melakukan pengujian,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Banjar I Gusti Made Suryawati, Rabu.
Tim juga mengecak segel tera ukur serta ketepatan volume bahan bakar yang dijual.
Sedangkan di SPBU Tibung Kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Rabu siang tidak tampak banyak pengantre.
Menurut Pengawas Candra, pembelian pertamax dan pertalite masih normal. “Malah masih ramai pembeli pertalite. Pertamax biasanya terjual 2-3 ribu liter per hari. Sementara pertalite 5–6 ribu liter per hari,” jelasnya.
Pasca-isu pertalite membuat kendaraan “brebet”, Candra mengatakan pihaknya melakukan pengecekan. “Kami selalu cek kadar bahan bakar. Sementara tidak ada berpengaruh terhadap penjualan,” katanya.
Terpisah, warga Karang Jawa, Kecamatan Padang Batung, HSS, Ahmad, mengaku membeli pertamax setelah sepeda motornya brebet saat menggunakan pertalite. “Setelah diisi pertamax langsung normal,” bebernya.
| Lulusan PPG Banjar Kecewa Tak Ada Kejelasan Pengangkatan Sebagai PPPK Paruh Waktu |
|
|---|
| Fotografi Jalanan Bukan untuk Dijual, Ada Nilai Sejarah, Rasa dan Tanggung Jawab Moral Didalamnya |
|
|---|
| Kota Banjarmasin Catat Inflasi Tertinggi di Kalsel Oktober 2025, Capai 3,29 Persen |
|
|---|
| 29 Peserta Seleksi Baznas Kalsel Lanjut ke Tahap Verifikasi dan Validasi |
|
|---|
| Ekonomi Kalsel Tumbuh melebihi Nasional Mencapai 5,39 Persen |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.