Kriminalitas Jakarta
Mayjen Rudi Sedih dan Menangis, Ketika Sahabatnya Letkol Dono Tewas Ditembak 4 Kali Serda Jhoni
Mayjen Rudi Sedih dan Menangis, Ketika Sahabatnya Letkol Dono Tewas Ditembak 4 Kali Serda Jhoni
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Suasana haru menyelimuti pemakaman Letkol CPM Dono Kuspriyanto di Taman Makam Bahagia (TMB) Dreded, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12).
Tidak hanya pihak keluarga, Danpuspom TNI Mayjen Rudi Yulianto pun turut menangis. Luapan emosi itu ditunjukkan Mayjen Rudi Yulianto ketika jenazah Letkol Dono Kuspriyanto selesai dikebumikan sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam sambutannya, Mayjen Rudi Yulianto mewakili Corps Polisi Militer (CPM) serta pribadinya sebagai atasan mengucapkan terima kasih atas jasa almarhum selama bertugas. Nada tegas khas Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang semula ditunjukkan Mayjen Rudi Yulianto lambat laun berubah.
Baca: Tingkah Aneh Buaya Sebelum Tsunami Banten dan Tsunami Lampung, Firasat Tsunami Selat Sunda?
Baca: Hari Ini, Kamis (27/12) Nike Ardilla Lahir, 23 Tahun Wafat, Ada Kerinduan Mendalam Melly Goeslaw
Baca: 19 Ucapan dan Kutipan Selamat Tahun Baru 2019 Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Suaranya terasa berat dan terbata-bata, beberapa kali Mayjen Rudi Yulianto bahkan menghentikan kalimat lantaran menahan tangis. Pemandangan itu pun disikapi beberapa ajudan yang berada di belakangnya dengan mempersiapkan tisu.
Tetapi Mayjen Rudi Yulianto terlihat menguatkan diri hingga menyelesaikan ucapan terima kasih yang ditutup dengan hormat komando kepada almarhum Letkol CPM Dono Kuspriyanto.
Luapan perasaan itu diakui Mayjen Rudi Yulianto. Dirinya mengaku sedih karena almarhum Letkol CPM Dono Kuspriyanto merupakan sosok yang baik selama mengabdi sebagai anggota Corps Polisi Militer.
Selain itu, Letkol CPM Dono Kuspriyanto diketahui merupakan rekan satu angkatannya ketika menjalani Akademi Militer tahun 1987.
“Otomatis saya selaku Danpuspom AD, selaku orangtuanya, selaku teman dekat karena almarhum dengan saya sama-sama alumni 87, sehingga itulah yang tidak bisa saya pungkiri (sedih),” ujarnya.
Letkol Dono Kuspriyanto ditembak Serda Jhoni di depan RS Hermina Jatinegara, Jakarta Timur Selasa(25/12) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi menjelaskan awalnya Serda Jhoni dan Letkol Dono saling serempetan di jalan raya. Serda Jhoni yang mengendarai sepeda motor B 4619 TSA mengejar Letkol Dono yang mengendarai mobil dinas TNI.
Karena situasi jalanan yang masih padat saat itu Serda Jhoni kemudian turun dan meninggalkan sepeda motornya di pinggir jalan raya Kampung Pulo, Jatinegara Barat sembari menembak ke arah mobil Letkol Dono.
Dua tembakan pertama dari arah depan korban. Kemudian dua tembakan lagi dari arah belakang. “Korban mendapat luka tembakan di pelipis dan tembakan tembus ke perut,” ujar Kristomei.
Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi menyebut Serda Jhoni (terduga pelaku) dan perwira TNI Letkol Dono Kuspriyanto (korban) tidak punya hubungan alias tak saling kenal satu sama lain.
“Pihak Satpom Lanud Halim sudah membuka handphone-nya (tersangka dan korban), tidak ada satupun percakapan, call messenger yang berhubungan dengan korban,” jelasnya.
Diketahui Serda Jhoni, lanjut Kristomei, juga sedang dalam pengaruh minuman keras alias mabuk.
“Nanti kami akan telusuri dia minum di mana, dengan siapa, sedang apa, lalu kenapa bisa terjadi peristiwa itu,” ujar Kristomei.
Serda Jhoni terancam hukuman 15 tahun penjara akibat ulahnya tersebut. (Tribun Network/dan/dwi/gta/wly)
Baca juga Banjarmasin Post cetak DI SINI