Kebahagiaan Ustadz Abdul Somad Jumpa Sosok Ini di Mekkah, Sempat Dicari di Kairo hingga Malaysia

Kebahagiaan diungkap Ustadz Abdul Somad saat berjumlah seorang sosok yang dipujinya. Sosok itu sempat dicarinya di Kairo hingga Malaysia.

Editor: Murhan
instagram
Ustadz Abdul Somad 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kebahagiaan diungkap Ustadz Abdul Somad saat berjumlah seorang sosok yang dipujinya. Sosok itu sempat dicarinya di Kairo hingga Malaysia.

Sosok itu dijumpai Ustadz Abdul Somad saat berada di Mekkah. Hal ini ada dalam postingan akun instagramnya, Sabtu (12/1/2019).

Ya, di sela-sela menjalankan ibadah umrah di tanah suci Mekkah, Ustadz Abdul Somad ternyata bertemu sosok yakni murid dari ulama kondang Indonesia asal Kota Padang.

Ulama kondang atau terkenal berdarah Sumatera Barat itu, almarhum Syaikh Muhammad Yasin ibn Isa al-Fadani, yang namanya sangat harum di dunia Islam.

Baca: Curhat Istri Kedua Ustadz Arifin Ilham Soal Menjaga Suami yang Sakit dengan Istri Pertama

Baca: Kabar Terkini Ustadz Arifin Ilham, Ayah Alvin Faiz Posting Pesan Kematian, Banjir Tangisan

Baca: Artis Ternama Hamil Karena Prostitusi Online Dibongkar Robby Abbas pada Melaney Ricardo

Baca: 5 Fakta & Jadwal Debat Capres Cawapres Pilpres 2019, Jokowi-Maruf & Prabowo-Sandiaga Siap?

Baca: Raffi Ahmad Bongkar Rahasia Presiden Jokowi, Suami Nagita Slavina Ungkap Soal Tubuh Jokowi

Bahkan buku-buku karyanya menjadi rujukan para ulama dan pondok pesantren, lembaga keislaman dunia dan dipakai hingga kini.

Adapun nama murid, penerus sanad keilmuan almarhum Syaikh Muhammad Yasin ibn Isa al-Fadani yang ditemui Ustad Abdul Somad di Mekkah adalah Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki.

Lewat unggahan video singkat dan status di laman facebooknya, Sabtu (12/01/2019), Ustaz Abdul Somad menceritakan betapa keinginannya untuk bertemu dengan Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki.

Sebab di dalam beberapa ceramahnya Ustaz Abdul Somad selalu menyebut nama almarhum Syaikh Muhammad Yasin ibn Isa al-Fadani.

Artinya, Ustaz Abdul Somad sangat mengagumi kelimuan almarhum Syaikh Muhammad Yasin ibn Isa al-Fadani.

Sehingga pertemuan dengan Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki, bisa jadi mendatangkan karomah atau barokah bagi Ustaz Abdul Somad.

Berikut petikan status UAS, Sabtu (12/01/2019) ;

Dulu, dicari di Kairo, ternyata sudah pindah ke Malaysia. Dicari di Malaysia, ada di Bogor. Ada jadwal di Bogor, rupanya beliau sibuk daurah di berbagai penjuru negeri.

Alhamdulillah siang ini dapat bersilaturrahim di tanah suci Makkah untuk memohon nasihat, doa, dan ijazah hadits dari Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki, satu diantara murid Musnid ad-Dunia Syaikh Muhammad Yasin ibn Isa al-Fadani yang masih aktif.

Makkah Al Mukarramah,
6 Jumadil Awwal 1440
12 Januari 2019

Pada video berdurasi singkat di atas, Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki, berdasarkan keterangan status UAS, cukup lancar berbahasa Indonesia.

Dan pertemuan yang diabadikan pada media sosial ini, juga tak lepas dari canda.

Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki, pada video itu menyebutkan, bahwa kalau dahulu setiap Syaikh atau tuan guru selalu melihat tasbih di tangan mereka.

"Kalau guru-guru sekarang kalau jumpa mereka di tangan mereka ada tiga handphone," kata Syaikh Nuruddin Marbu al-Makki disambut tawa Ustaz Abdul Somad.

Dikutip dari wikipedia, almarhum Syaikh Muhammad Yasin ibn Isa al-Fadani sendiri lahir di Mekkah, Arab Saudi, 17 Juni 1915 – meninggal di Mekkah, 20 Juli 1990 pada umur 75 tahun adalah seorang ahli sanad hadist, ilmu falak, bahasa Arab, dan pendiri Madrasah Darul Ulum al-Diniyyah, Mekkah.

Ia merupakan putra ulama terkenal, Syekh Muhammad Isa Al-Fadani asal Padang, Sumatera Barat.

Al-Fadani mulai mempelajari Islam dari ayahnya Syekh Muhammad Isa.

Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Al-Shaulatiyah.

Karena guru-guru asal India menghina para pelajar Indonesia, maka ia mendirikan Madrasah Darul Ulum al-Diniyyah, dan menamatkan pendidikannya di sekolah ini.

Setelah menjalani pendidikan formal, ia berpindah-pindah untuk berguru ke beberapa ulama Timur Tengah.

Disamping menimba ilmu, ia aktif mengajar dan memberi kuliah di Masjidil Haram dan madrasah yang didirikannya.

Ia mengajar terutama pada mata kuliah ilmu hadist. Dia merupakan seorang ulama yang kukuh pada ajaran Ahlul Sunnnah wal Jamaah.

Selain aktif mengajar, ia juga rajin menulis kitab. Jumlah karyanya mencapai 97 buku, diantaranya 9 buku tentang ilmu hadist, 25 buku tentang ilmu dan ushul fiqih, serta 36 buku tentang ilmu falak.

Buku-bukunya banyak dibaca para ulama dan menjadi rujukan lembaga-lembaga Islam, pondok pesantren, baik itu di Arab Saudi maupun di Asia Tenggara.

Kitabnya yang paling terkenal : Al-Fawaid al-Janiyyah, menjadi materi silabus dalam mata kuliah ushul fiqih di Fakultas Syariah Al-Azhar Kairo.

UAS Nangis Cerita Sosok Ini

Ustadz Abdul Somad tak kuasa menahan tangis saat memberikan tausiyah tentang sosok Bilal bin Abi Rabah dalam kisah Rasulullah SAW.

Sosok Bilal bin Abi Rabah dalam kisah Rasulullah SAW diceritakan Ustadz Abdul Somad adalah sosok pria miskin yang surganya dijamin Allah SWT.

Suara telapak Bilal bin Abi Rabah diceritakan Ustadz Abdul Somad terdengar hingga surga.

Tausiyah yang disampaikan Ustadz Abdul Somad itu merupakan bagian dari Kajian di Madinah seperti dikutip dari Tribun Pontianak, Sabtu (12/1/2019).

Seperti diketahui, Ustadz Abdul Somad saat ini tengah berada di Madinah untuk melaksanakan ibadah Umroh.

Ustadz Abdul Somad berangkat Umroh juga bersama DR Musthafa Umar.

Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah seperti diunggah di channel Tafaqquh.

Ustadz Abdul Somad menceritakan sosok Bilal bin Abi Rabah yang menurut Nabi Muhammad SAW suara terompahnya sudah terdengar di dalam surga padahal orangnya masih hidup.

"Nabi memanggil Bilal. Bilal aku dengar suara terompah mu di dalam surga, apa amalmu?," kata Ustadz Abdul Somad menyampaikan hadits Nabi SAW.

"Aku tak pernah meninggalkan dua rakaat Salat Wudhu," kata Ustadz Abdul Somad.

Apa hubungan Bilal dengan persaudaraan?

"Seandainya yang dipanggil Nabi adalah Ali, nggak heran. Ali kan sepupu nabi, Ali (ra) menantu nabi, quraisy," kata Ustadz Somad.

"Andai yang dipanggil Nabi Utsman, ya biasa aja. Utsman kan menantu nabi, kaya," katanya.

Padahal Bilal miskin, melarat budak, hamba sahaya, bukan Quraisyi.

"Itu yang dikatakan nabi, apa makna sendalnya terdengar di surga? Artinya bilal dijamin masuk sorga bukan karena kulitnya, sukunya, kastanya tapi karena amal dan kesucian hatinya," ungkap Ustadz Abdul Somad.

"Ternyata Bilal yang nampak kasar, kribo tapi hatinya lembut," lanjut Ustadz Somad.

Dimana lembutnya hati Bilal?

"Meninggal Rasulullah SAW Bilal tak lagi sanggup mengumandangkan azan di masjid Nabawi. Maka Bilal pun pindah ke Syam," ujar Ustadz Somad.

Naik Umar bin Khatab menjadi khalifah, Umar meminta Bilal datang ke Madinah untuk azan.

Bilal menjawab:

"Bagaimana aku mau azan, dulu sebelum azan aku qabliah. Habis qabliah aku mengetuk pintu itu. Nanti kalau aku azan di sana, pintu itu aku ketuk siapa yang menjawab?,"

Umar terdiam mendengar jawaban Bilal.

Sampai akhirnya datanglah Husein.

Kata Husein: "Bilal orang madinah sudah sangat rindu. Bisakah datang?,"

"Aku tidak bisa kata Bilal,"

"Tapi ini yang meminta cucunya, yang darahnya mengalir dalam darahku wahai Bilal," cerita Ustadz Somad.

Bilalpun tak bisa menolak. Karena ini orang yang sangat dekat.

"Siapa yang ingin melihat Nabi Muhammad SAW, lihatlah Husein. Maka saat melihat Husein, Bilal seolah-olah melihat Nabi Muhammad SAW," kata Ustadz Somad.

Maka Bilal pun datang, dari Damaskus, siang malam dalam perjalanan panjang sampai ke kota Madinah Al Munawaroh.

Bilal pun azan. Dua tahun lebih orang Madinah tak mendengar suara itu.

Sampai akhirnya Subuh itu dia pun azan. Saat itu orang Madinah senyum, bangga. Kenapa? Mereka pikir Nabi hidup lagi.

Karena dulu kalau suara itu terdengar, maka nanti pasti yang imamnya Nabi Muhammad SAW.

"Tak sampai habis azan dikumandangkan Bilal, Bilal tak tahan dan terkenang kepada Nabi Muhammad SAW," kata Ustadz Somad yang tak kuasa menahan air mata.

"Bilal berjumpa saat hidup, berjumpa setelah mati. Dijamin Allah masuk syurga," kata Ustadz Somad.

"Kita mudah-mudahan dengan kedekatan kita dengan ibadah kita di sini berjumpa pula kita dengan Bilal bin Abi Rabah. Dekat pula kita dengan Sayyidini Muhammad SAW," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Ustadz Abdul Somad Ungkap Kebahagiaan Bertemu Murid Ulama Besar Asal Padang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved