KalselPedia

KalselPedia : Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Besar di Jantung Kota Banjarmasin

KalselPedia : Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Besar di Jantung Kota Banjarmasin

Penulis: Amirul Yusuf | Editor: Rendy Nicko
banjarmasinpost.co.id/rahmadhani
Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin 

BANJARMASINPOST.CO.ID - KalselPedia : Masjid Raya Sabilal Muhtadin adalah salah satu masjid yang ada di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Lokasi Masjid Raya Sabilal Muhtadin beralamat di Jalan Jendral Sudirman No 1, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Penamaan dengan pilihan Sabilal Muhtadin adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812 M), salah satu karyanya yang terkenal 'Sabilal Muhtadin.'

Masjid Raya Sabilal Muhtadin mulai dibangun 10 November 1974 hingga Oktober 1979. Masjid ini mampu menampung 15.000 jamaah meliputi bagian dalam sebanyak 7.500 dan di bagian halaman menampung 7.000 orang.

Bangunan masjid terdiri dari bangunan utama yang luasnya ± 5250 m², yaitu ruang tempat ibadah 3.250 m² dan ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua luasnya 2000 m².

Ruang ibadah berlantai dua yang bisa menampung jamaah ± 7.500 serta teras dan selasar juga bisa menampung ± 7.000 jamaah, menara terdiri atas 1 menara besar yang tinggi ± 45 meter serta 4 menara kecil masing-masing ± 21 meter.

Sebagaimana layaknya sebagai kegiatan Islam, Masjid Raya Sabilal Muhtadin juga dilengkapi dengan keberadaan Lembaga Pendidikan Islam yang mengasuh aktivitas pendidikan dari tingkat TK s/d SMU yang banyak menjadi perhatian warga.

Disamping itu juga dilengkapi dengan Perpustakaan Umum, Radio Dakwah Sabilal Muhtadin, Koperasi Karyawan, sarana Olahraga serta SPBU.

SEJARAH SINGKAT

Kalimantan Selatan yang sebagian besar masyarakatnya adalah penganut agama Islam bercita-cita mempunyai sebuah Masjid Raya yang dapat dibanggakan dan digunakan.

Dikutip dari sabilalmuhtadin.or.id, hal ini mendapat dukungan dari para pemuka, alim-ulama dan tokoh masyarakat.

Kemudian berkumpullah para tokoh yaitu Bapak H. Hasan Basry (Mantan Pangdam), Bapak H. Maksid (mantan Gubernur KDH), Bapak M. Yusi (mantan Pangdam) dan sejumlah ulama.

Mereka sepakat membulatkan tekad untuk membangun sebuah Masjid Raya yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Islam dalam arti luas bertempat di Kota Banjarmasin.

Setelah pemilihan lokasi ini disepakati dengan bantuan perancanaan team ahli dari ITB Bandung dilakukan peletakan batu pertama oleh Bapak H. Aberani Sulaiman (Gubernur) dan Bapak Amir Machmud (Pangdam X) sebagai titik awal yang dicita-citakan pada tahun 1964.

Namun karena beberapa hambatan, seperti meletusnya G 30/S PKI dan mutasinya beberapa pejabat penting, tokoh penggerak, rencana pembangunan Masjid Raya ini tertunda.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved