Fakta Unik Kerbau Rawa dari HSU
Ternyata Kerbau Rawa Akan Datang Setelah Dipanggil dengan Suara Bernada Khusus Ini, Nggak Percaya?
Untuk memberi makan kerbau rawa yang dipelihara, peternak di Kecamatan Paminggir, Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, masih banyak menggunakan cara ini
Penulis: Dony Usman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Untuk memberi makan kerbau rawa yang dipelihara, peternak di Kecamatan Paminggir, Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, masih banyak menggunakan cara tradisional.
Kerbau secara berkelompok dilepas sejak pagi hari ke lokasi rawa yang berumput dan kemudian sore dimasukan lagi ke dalam kandang atau kalang sebutan masyarakat sekitar.
Menurut Fahrudin yang sudah lima belas tahunan menjadi tukang pelihara kerbau rawa, biasanya kerbau mereka giring dengan menggunakan perahu kecil ke lahan yang ada rumputnya.
"Biasanya pagi sekitar pukul tujuh, setelah sampai biasanya kita tinggal pulang, baru sore saya datangi lagi, untuk di bawa masuk ke kalang," kata Udin, panggilannya sehari-hari.
Baca: Meski Berbaur dengan yang Lain, Peternak Bisa Kenali Kerbau Rawa Miliknya dengan Cara Ini, Gampang!
Baca: Badan Besar Tapi Jago Berenang dan Menyelam, Malahan Kerbau Rawa HSU Disebut-sebut Seperti Amfibi
Baca: Tinggal Menghitung Hari, Pernikahan Syahrini & Reino Barack, Orang Dekat Incess: 22 Februari 2019

Ketika datang ke lokasi awal di lepas, imbuh Udin, bisa saja terjadi kelompok kerbau sudah tidak berada di tempat semula.
Sehingga terpaksa harus dicari lagi atau cukup hanya dengan mengeluarkan suara bernada khusus untuk memanggil kerbau-kerbaunya.
"Kalau sudah dipanggil dengan suara tidak datang, baru kita cari lagi," katanya. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)