Berita Banjarmasin
Petugas Satpol PP Kota Banjarmasin Diamuk Perempuan yang Tinggal di Kolong Jembatan Antasari
Petugas Satpol PP Kota Banjarmasin Diamuk Perempuan yang Tinggal di Kolong Jembatan Antasari
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sempat terjadi ketegangan pada proses eksekusi warga di kolong Jembatan Antasari yang dilakukan Satpol PP Kota Banjarmasin
Seorang perempuan, yang merupakan warga yang tinggal di kolong Jembatan Antasari itu mengamuk kepada petugas Satpol PP.
Cahaya juga mendatangi perempuan tersebut dan tak kunjung jua menghentikan tangisannya.
Dihadapan petugas, beberapa perempuan yang ada di bawah jembatan itu menentang akan tindakan Satpol PP. Mereka menangis secara bersamaan dan nampak saling membantu satu sama lain.
Seorang perempuan berambut panjang yang diperkirakan adalah ibu dari Cahaya, tak henti memberikan perlawanannya terhadap petugas. Ia juga mengaku kehilangan uang pada proses pembongkaran tersebut.
Baca: Pesan Rizky Febian Untuk Sule yang Dikabarkan Punya Pacar Baru, Saingan Azalia?
Baca: Live Streaming Bali United vs Bhayangkara FC di Indosiar, Penentuan Juara Grup B Piala Presiden 2019
Baca: Video Aurel Hermansyah dan Ashanty Duet Bareng Nyanyikan Lagu Via Vallen, Istri Anang Ungkap Ini
Baca: Sindiran Syahrini untuk Luna Maya Soal Jodoh Saat Jumpa Pers Bersama Reino Barack Diprotes Psikolog
Sembari marah, perempuan itu membentak personil Satpol PP yang mencoba membantunya.
“Tidak perlu barang-barang saya dihangkut. Saya punya rumah,” teriaknya sembari menangis. Ia juga menghalangi tangan petugas yang mencoba memegang barang bawaannya.
Ketegangan juga kembali terjadi, saat beberapa anggota Satpol PP hendak menggendong para anak-anak di lokasi itu. Perlawanan dari anak-anak tersebut, termasuk Cahaya nampak menolak dirinya digendong. Kemudian perempuan yang sempat membentak petugas mencoba merebut Cahaya.
Puluhan petugas Satpol PP Kota Banjarmasin mendatangi kolong Jembatan Antasari, Banjarmasin, Kamis (14/3/2019). Mereka menertibkan area tersebut, karena masih ditemui ada saja warga yang bermukim di tempat larangan itu.
Ya, ketika melihat kolong Jembatan Antasari maka akan telihat adanya permukiman warga. Bukan rumah, melainkan hanya alas papan beratap terpal dan bangunan yang sama sekali nonpermanen.
Beberapa warga tinggal di lokasi tersebut. Bahkan didapati ada tiga anak kecil yang juga tinggal di sana.
Ketika pembongkaran berlangsung, warga yang tinggal di kolong Jembatan Antasari itu telihat pasrah.
Mereka membiarkan petugas Satpol PP membongkar atap terpal dan bangunan papan di kawasan tersebut. Ada pula warga yang hanya duduk. Namun juga ada yang terlihat sibuk memasukan barang ke dalam tas.
Baca: Dari 254 Desa, Kini Hanya Ada 86 Desa Tertinggal di Provinsi Kalsel, Bentuk Keberhasilan Dana Desa
Kesibukan personel Satpol PP menertibkan bawah jembatan Antasari itu menjadi perhatian anak-anak yang tinggal di sana. Satu di antaranya ialah Cahaya. Bocah empat tahun ini mulai menangis ketika petugas membersihkan tempat ia tinggal.
Saat ditanya banjarmasinpost.co.id, Cahaya masih menangis dan mulai mengusap air matanya. Anak perempuan ini menyebutkan kalau ia tinggal bersama adik dan ibunya di kolong jembatan itu. Padahal ia memiliki rumah di area lain.
