Berita Banjar
NEWSVIDEO : Asyiknya Mancing Berkelotok Sambil Susur Danau Riam Kanan
Waduk Riam Kanan yang berlokasi di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar merupakan ‘syurga’ bagi para pemancing dari berbagai penjuru di Kalsel.
Penulis: Syaiful Akhyar | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID,MARTAPURA- Waduk Riam Kanan yang berlokasi di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar merupakan ‘syurga’ bagi para pemancing dari berbagai penjuru di Kalsel.
Tak heran jika waduk ini, khususnya Sabtu dan Minggu, dipenuhi para pemancing, baik yang ketagihan maupun penasaran akan sensasi strike berbagai jenis ikan air tawar di waduk terbesar di Kalsel itu.
Ya, memancing ikan di waduk Riam Kanan menawarkan sensasi tersendiri. Bahkan bisa bikin ketagihan mereka yang sudah mencobanya.
Baca: Pencarian Korban Longsor Pendulangan Hingga Malam, Kapolres Bersama Warga Gelar Doa Bersama
Baca: Debat Kelima Pilpres 2019 Live TVOne, ANTV, Beritasatu TV dan NET TV, Jokowi-Maruf Gelar Simulasi
Baca: Terungkap Reino Barack Sempat Ragu Akan Nikahi Syahrini, Ini yang Dilakukan Ipar Aisyahrani
Selain view panorama alam waduk yang memanjakan mata, deru mesin kelotok menyisir danau yang menjangkau spot-spot pancing di antara bukit-bukit kecilnya, melengkapi kepuasan sensasi memancing di Riam Kanan ini.
Apalagi pemancing bisa langsung menikmati hasil pancingan memasaknya langsung dan rameai-ramai makan di kelotok.
Belum lagi kejutan-kejutan strike dari berbagai jenis ikan yang menyambar umpan mata kail. Danau waduk Riam Kanan yang selama ini menjadi sumber pembangkit listrik, PLTA PM Noor memasok listrik banua ini, memang menjadi habitat yang subur bagi perkembangan jenis ikan sungai semisal nila, ikan mas, kalui (gurame), adungan (hampala), tauman, haruan (gabus), dan sebagainya. Danau ini pun juga menjadi tempat budidaya ikan tawar sistem keramba.
Nah, untuk menuju spot mancing ini, rombongan bertolak di dermawa Riam Kanan di Desa Tiwinganlama. Di sini, setiap paginya, mulai pukul 05.30 Wita puluhan kelotok sudah siap menunggu. Jadi pemancing tak perlu khawatir, jasa kelotok siap menunggu dan melayani kedatangan rombongan pemancing ataupun yang sekadar berwisata di Riam Kanan.
Fuad (30) warga Martapura, Banjar, yang biasa mancing di Riam Kanan, mengatakan, untuk memancing di Riam Kanan ada baiknya mengajak teman-teman dalam satu rombongan. Dengan begitu, biaya carter kelotok bisa lebih ringan karena dikeroyok secara patungan.
“Tarif jasa angkutan kelotok untuk pemancingan sekitar Rp 500 ribu. Bisa juga kurang atau lebih, tergantung jauh dekat spot pancing dan besar kecilnya kelotoknya. Tapi umumnya tarif dipatok Rp 500 ribu,” ucap Fuad.
Wahyu (35) pemancing lainnya, warga Banjar, mengaku setiap kali mancing di Riam Kanan selalu membawa bekal beras serta bumbu rempah. Bukan tanpa alasan, bekal itu buat santap siang dengan menu ikan hasil pancingan yang dimasak di kelotok.
“Kalau waktu sudah siang, motoris kelotok biasanya mulai memasak nasi dan menggoreng ikan hasil pancingan. Ini yang bikin suasana mancing di Riam Kanan beda, strike ikannya asyik dan bikin ketagihan ditambah lagi makan di kelotok sambil menikmati pemandangan danau,” timpal Wahyu.
Jika tak sempat bawa bekal, juga jangan khawatir. Di lokasi dermaga Tiwingan Lama juga ada warung-warung yang menyediakan makanan sampai peralatan mancing.
Rombongan pemancing biasanya dikondisikan tiba pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Perjalanan kelotok menuju spot pancingan sekitar 30 menit. Lokasi spot mancing pun beda-beda tergantung selera. Lokasi spot populer semisal Alimpung, Liangtoman, Bukit Batas, Pulau Sirang, Pulau Hawi dan daerah-daerah lainnya.
Untuk umpan pancing, tidak lagi repot. Karena di spot pancing melimpah udang kecil atau biasanya disebut udang rumput.
Jika sudah carter kelotok, pemancing pun bebas pilih spot dan waktunya sampai sore hari hingga pukul 18.00 Wita.
Kalau nasib lagi mujur, hasil pancingan bisa memenuhi box berkilo-kilo dengan bobot ikan bervariasi hingga kiloan. Ikan yang menyambar mata kail kebanyakan jenis nila dengan bobot 200-250 gram, bahkan hingga di atas 1 kilogram.