Berita Banjarmasin
Bekas Kerukan Sungai Basirih Tegerus, Siswa SDN Basirih 10 Kembali Harus Hindari ini
2017 lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin melakukan pengerukan di Sungai Basirih, Banjarmasin.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - 2017 lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin melakukan pengerukan di Sungai Basirih, Banjarmasin.
Pengerukan tersebut berdampak positif pada warga dan anak-anak sekolah.
Pasalnya sungai itu menjadi jalur lalu lintas yang digunakan oleh masyarakat setempat.
Paling penting pula, menjadi lintasan puluhan siswa yang bersekolah di SDN Basirih 10 Banjarmasin.
Akan tetapi, pasca hujan beberapa bulan lalu, kondisi sungai yang awalnya telah dalam dan lebar, kembali dangkal.
Dikatakan oleh Kepala SDN Basirih 10, Yuseri, terjadi kelongsoran pada bekas urukan sungai tersebut.
Karena pelebaran atau pengerukan sungai kala itu, tanahnya diletakan di sisi sungai.
Baca: Reaksi Berbeda Putri Ahok BTP Soal Pengeroyokan Audrey, Siswi SMP Pontianak yang Viral di Medsos
Baca: Andre Taulany Nembak Natasha Wilona di Depan Verrell Bramasta, Ngaku Naksir karena Tipenya
Baca: Singgung Tewasnya Putri Diana, Pemeran Black Widow Suarakan Harapannya Soal Paparazzi
Baca: Cibiran pada Gisella Anastasia dan Wijaya Saputra yang Liburan Bersama Dijawab Mantan Gading Marten
"Harusnya sih diberi siring. Kalau seperti itu, nanti akan longsor lagi," jelas Yuseri, Rabu (10/4/2019).
Ia mengatakan memamg tidak mempengaruhi berkurangnya lebar sungai pascadikeruk 2017 lalu.
Akan tetapi kondisi sungai dangkal kembali dialami siswa karena tanahnya yang jatuh ke dalam sungai.
Akibatnya, ketika kondisi air surut, para siswa pun tak bisa melintas.
Ditambah lagi ujarnya apabila surutnya air ketika pagi.
Tak jarang siswa terlambat untuk datang ke sekolah.
Bahkan pernah pula para guru yang telat karena kelotok yang tidak bisa melintas.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini tak ada jalur darat untuk menuju sekolah tersebut.
