Berita Banjarbaru
ini Kendala Pendulangan Tradisional Pumpung Sungai Tiung Kecamatan Cempaka jadi WPR
Pendulangan Tradisional Pumpung Sungai Tiung Kecamtan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan sudah berlangsung sejak lama dan semenjak otonomi
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pendulangan Tradisional Pumpung Sungai Tiung Kecamtan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan sudah berlangsung sejak lama dan semenjak otonomi daerah pihak provinsi Kalsel tak punya lagi kewenangan.
Penambangan tradisional turun temurun sudah ada.
Nah semenjak otonomi daerah, provinsi tak punya kewenangan, ucap Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel Isharwanto melalui Kepala Bidang Minerba dan ESDM Kalsel, Gunawan Harjito, Jumat (12/4).
Pasalnya, dia mengatakan pada tata ruang di Banjarbaru ini tidak ada tata ruang berkaitan tambang namun yang ada kepariwisataan.
"Sudah berkoordinasi dengan camat, kami mau melakukan pembinaan belum bisa karena bukan kewenangkan," katanya.
Nanti, kata dia, setelah koordinasi dengan kecamatan maka pihak kecamatan akan memberikan semacam tanda perhatian atau peringatan di lokasi.
Contoh, dilarang melakukan kegiatan penambangan saat musim hujan , aktivitas agar melihat situasi kondisi struktur tanah.
" Kegiatan penambangan dengan cara disemprot, otomatis menimbulkan gua, sementara bagian atas tanah tidak ada pengikatnya ya otomatis ambruk," kata dia.
Untuk usulan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) akan sulit karena berkaitan tata ruang.
"Ya harus Berubah tata ruangnya dulu kalau mau jadi WPR. Lalu Potensinya besar atau tidak. Saya rasa di sana intan sudah susah, mungkin emasnya, itukan bekas tambang bahari namun digali lagi," bebernya.
Baca: Jadwal Pendaftaran CPNS 2019 Setelah Pilpres 2019, Ini Daftar Instansi yang Banyak Dilamar pada 2018
Baca: Nyaris Dijodohkan dengan Suami Syahrini, Reino Barack 14 Tahun Lalu, Luna Maya Sebut Keduluan Ariel
Baca: Postingan Bibi Ardiansyah Ungkap Kondisi Vanessa Angel di Rutan Medaeng, Nyanyi Pakai Hijab?
Baca: Tangisan Gisella Anastasia karena Wijaya Saputra Terungkap, Eks Gading Marten Sebut Titik Lelah
Sementara ini dari pihaknya hanya bisa mengimbau kecamatan, sementara untuk memberi 'sentuhan' langsung tidak bisa.
Dia harap masyarakat bisa berhati-hati, jangan sampai korban lagi berjatuhan.
Masyarakat diharapkan berkaca dari pengalaman yang sudah terjadi.
"Namun nanti bisa kita turun dan melihat ke lokasi, berkoordinasi dengan Pemko Banjarbaru, tapi saya laporan dulu sama pak kepala dinas. Pokoknya jangan terjadi korban lagi," katanya.
Selama ini berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjarbaru pendulangan intan ini masuk dalam ranah pariwisata.
