Berita Banjarbaru
Tim BPTH Kalsel Kunjungi Persemaian Ulin KTH Alimpung dI Tiwingan, Ini Komitmen Pemiliknya
Usaha ini ditempuh melalui penanaman baru ataupun perlindungan tanaman ulin yang masih tersisa pada hutan alam di sekitar jangkauan mereka.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kelompok Tani Hutan (KTH) Alimpung bertekad untuk menjadi salah satu Kelompok Tani Hutan yang konsern terhadap pelestarian ulin dengan menjadi Kader pegiat dan pelestari tanaman ulin.
Usaha ini ditempuh melalui penanaman baru ataupun perlindungan tanaman ulin yang masih tersisa pada hutan alam di sekitar jangkauan mereka.
Komitmen itu disampaikan Ketua KTH Alimpung, Syamhudi saat disambangi oleh Tim Monitoring Persemaian BPTH di persemaian tanaman ulin milik kelompoknya di Desa Tiwingan Lama Kec. Aranio, Sabtu (27/04).
Dikemukakan oleh Syamhudi, pada persemaian seluas kurang lebih 2 Ha dan berada di punggung gunung berdekatan dengan areal penanaman Rehab DAS milik IPPKH PT Tia, selain memproduksi bibit lokal endemik jenis ulin juga dikembangkan jenis kayu-kayuan lainnya seperti mahoni, trembesi dan sengon serta dari jenis MPTS/HHBK (kemiri, jengkol, durian, cempedak, petai, dan bambu petung).
Baca: 11 Petugas Penyelenggara Pemilu dan 6 Panwaslu Tanahlaut Sakit Selama Pemilu 2019
Baca: Semua Tokoh Banua Kasel Ajak Seluruh Masyarakat Tetap Jaga Stabilitas Keamanan
“Khusus untuk bibit tanaman ulin saat ini terdapat sekitar 8.000 batang dan diantaranya siap salur sekitar 45% dengan ukuran tinggi berkisar 45 cm - 55 cm”, tuturnya. Lebih detil ia jelaskan pada bedeng semai terdapat keunikan tersendiri yaitu adanya 1 semai/bibit ulin merah yang sekarang keberadaannya sangat jarang dijumpai pada hutan alam (langka).
KTH Alimpung khususnya dibidang usaha persemaian berharap dapat menjadi salah satu anggota Forum Perbenihan Tanaman Hutan yang baru dibentuk oleh Dinas Kehutanan Prov. Kalsel medio Maret lalu.
“Tujuannya agar lebih membuka wawasan dan jaringan dalam rangka pengembangan usaha persemaian di masa mendatang”, harapnya.
Pada kesempatan itu, Syamhudi membeberkan teknik pembuatan bibit ulin pada persemaiannya.
KTH Alimpung juga mengajak tim BPTH Dishut Provinsi Kalsel pada akhir bulan Juni mendatang untuk bersama-sama naik ke lokasi pohon induk ulin dalam rangka pemungutan biji/benih ulin karena saat-saat itulah musim buah masak (panen).
Baca: MAYDAY 2019 - Kumpulan Ucapan Selamat Hari Buruh dalam Bahasa Inggris & Indonesia, Pas Untuk WA & IG
Baca: Ustadz Arifin Ilham Kabarkan Kondisi Kesehatannya Terkini, Sebut Kematian dan Persiapannya
Harapan dan ajakan itu disambut baik oleh ketua tim Agung Hananto yang diamini oleh Raihanor dan petugas teknis MH2T, Budi Agung.
Ia katakan akan mempersiapkan tim lapangan untuk koordinasi dan tindak lanjut proses pengunduhan benih nantinya. “Ya, kita sambut positif ajakan ini tentunya keberangkatan nanti setelah mendapat mandat dari Kadishut Prov. Kalsel, Hanif Faisol”, tegasnya. (banjarmasinpost.co.id /Lis)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/persemaian-tanaman-ulin-milik-kth-alimpung-di-desa-tiwingan-lama.jpg)