Berita Banjarmasin
Resmi! Dokter Sukotdjo Hartono Jadi Direktur RSUD Sultan Suriansyah, Sempat Kaget Namanya Dipilih
Setelah melewati tes dan wawancara dengan pimpinan Kota Banjarmasin, nama dr Sukotdjo Hartono terpilih sebagai Direktur RSUD Sultan Suriansyah
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Setelah melewati tes dan wawancara dengan pimpinan Kota Banjarmasin, nama dr Sukotdjo Hartono akhirnya terpilih sebagai Direktur RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin. Dokter Spesialis THT ini sebelumnya menjadi satu dari dua nama yang dipilih untuk menduduki jabatan tersebut.
Lelaki yang merupakan dokter dari RSUD Idaman Banjarbaru ini adalah satu PNS Pemko Banjarmasin yang dititipkan ke rumah sakit di luar lingkungan Pemko Banjarmasin. Sebutnya, ia sendiri kaget saat namanya yang dipilih untuk mengisi posisi direktur RSUD Sultan Suriansyah.
Ketika wawancara jelas dr Sukotdjo, ia sendiri tidak ada memperlihatkan keinginan pada jabatan tersebut. Namun menjadi direktur bagi dr Sukotdjo adalah pengalaman baru yang akan ia jalani.
Sebagaimana diketahui, Pemko Banjarmasin saat ini sedang melakukan pembangunan pada rumah sakit, yakni RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin, Jalan Rantauandarat, Banjarmasin, Kalsel.
Baca: Deretan Warung Sakadup di Jalan Cendana Banjarmasin Langsung Tutup Pintu Lihat Petugas Ini Datang
Baca: SESAAT LAGI Waktu Berbuka! Jadwal Buka Puasa 8 Ramadhan, Senin 13 Mei 2019 Jakarta & 33 Kota Lainnya
Baca: Hukum Mencicipi Masakan Saat Berpuasa Menurut Ustadz Abdul Somad, Pas untuk Ramadhan 1440 H
Dua bangunan bertingkat sudah berdiri di lokasi tersebut. Rencananya, tahun ini pembangunan untuk gedung tiga dilakukan. Selain itu ditargetkan, pada 24 September mendatang, RSUD Sultan Suriansyah akan beroperasional.
Dokter Sukotdjo merupakan direktur pertama untuk RSUD Sultan Suriansyah. Belum ada susunan organisasi untuk RSUD tersebut, terlebih belum operational, bahkan pembangunan belum selesai.
Ditanya apakah akan berat, dr Sukotdjo pun menjawab secara bijak. Sebutnya, selagi dikerjakan bersama, maka pekerjaannya akan ringan.
“Ini pengalaman pertama saya menjadi direktur, Insyaallah, kalau kita bersama-sama mengerjakannya gak akan beratlah, mudah-mduahan,” ucap dr Sukotdjo pascadilantik oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Senin (13/5/2019).
Tentunya sebagai Direktur pertama, sekaligus baru pertama kali menjadi direktur, dr Sukotdjo sudah berencana akan membuat tim percepatan untuk operational RSUD Ulin. Paling tidak ujarnya empat dasar pelayanan sudah harus berjalan, di antaranya, bedah, penyakit anak dan penyakit dalam.
“Pertama kami akan memeprcepat untuk operational rumah sakit. Kami akan mengejar ketinggalannya, apakah akna kami buka poli dasar atau berbarengan dengan yang lain, jelas dr Sukotdjo.
Sementara mengenai sarana prasarana, dr Sukotdjo menjelaskan pihaknya akan meminta bantuan dari Dinkes Kota Banjarmasin untuk alat kesehatan di rumah sakit, atau hal lainnya yang bsia digunakan, sembari menunggu APBD. Ia sendiri sudah melihat bagaimana kondisi dari RSUD Sultan Suriansyah tersebut.
Adapun untuk susuan organisasi, ia mengatakan masih belum dibicarakan. Karena perlu adanya koordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Terlebih ia sendiri baru diberitahu mengenai posisi barunya.
“Kami liat dulu lah sarana dan prasarana kami yang ada, mungkin yang digunakan cukup lantai satu dan dua dulu kami optimalkan untuk empat dasar pelayanan dengan IGD. Kemungkinan kalau bisa dengan poli gigi dan laboratorium,” jelas dr Sukodjto.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, dipilihnya dr Sukotdjo karena dianggap dokter spesialis THT ini telah siap. Khususnya pada kesiapan waktu yang akan full time pada mempersiapkan RSUD Sultan Suriansyah.
“Semua nama yang diajukan layak untuk posisi pejabat direktur RSUD Sultan Suriansyah. Namun ada dokter yang memilih tetap menjadi dokter spesialis dan tetap praktek,” ujarnya.
Tentunya, setelah posisi direktur RSUD Sultan Suriansyah terisi, Ibnu berharap percepatan operational rumah sakit tipe C tersebut bakal bisa dilakukan. Terutama untuk menyiapkan struktur organisasi dan alat kesehatan untuk mengisi 23 poliklinik yang direncanakan pada rumah sakit tersebut.
(banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)