Ramadhan 2019
Penjelasan Buya Yahya Soal Boleh Tidaknya Puasa Syawal Digabung dengan Niat Puasa Qadha
Penjelasan Buya Yahya Soal Boleh Tidaknya Puasa Syawal Digabung dengan Niat Puasa Qadha
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penjelasan Buya Yahya Soal Boleh Tidaknya Puasa Syawal Digabung dengan Niat Puasa Qadha
Meski tak lagi menjalankan puasa Ramadan, umat Islam masih bisa melakukan puasa lain yang sifatnya sunnah, yakni puasa syawal.
Setelah puasa Ramadan, umat muslim disunahkan melakukan puasa syawal.
Dengan berakhirnya bulan Ramadan 1440 Hijriah, berarti umat Islam juga tak lagi menjalankan ibadah puasa wajib dan tak lagi mendapat kemuliaannya.
Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dapat ditunaikan selama enam hari di bulan Syawal.
Baca: Bacaaan Doa Buka Puasa Syawal 1440 H dan Keutamaan Berpuasa 6 Hari Setelah Idul Fitri
Baca: Tata Cara Lengkap & Lafadz Niat Puasa Syawal 1440 H Pasca Idul Fitri 2019, Ini Keutamaan Puasanya
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang sangat danjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
Seringkali ditanyakan, khusus buat wanita yang mendapat haid saat puasa Ramadan, apakah boleh niat puasa sunah syawal digabung dengan puasa qadha ?
Begini penjelasan dari Yahya Zainul Maarif atau akrab disapa Buya Yahya
Puasa sunnah Syawal selama 6 (enam) hari adalah termasuk sunnah yang dikukuhkan.
Enam hari itu bisa secara berurutan dan juga boleh dipisah-pisah yang penting puasa itu dilakukan di bulan Syawal.
Adapun bagi seseorang yang pernah punya hutang puasa seperti wanita haid, jika ingin mengqodho maka tidak diperkenankan menggabung antara niat qodo dengan puasa Syawal.
Namun jika ia melakukan puasa qodho dengan niat qodho bertepatan di hari Syawal secara otomatis ia akan mendapatkan pahala puasa di bulan Syawal.

Jadi cara niatnya cukup niat puasa qodho saja dan disaat itu ia mendapatkan pahalanya puasa Syawal.
"Maka diiimbau bagi wanita atau siapapun yang mempunyai hutang puasa hendaknya diqodho di bulan Syawal agar mendapatkan pahalanya Syawal sekaligus. Tapi ingat niatnya tetap niat mengqodho saja," ujar Buya Yahya seperti dikutip Wartakotalive.com dari instagram @sahabat surga.
Adapun jika puasa Syawal digabung dengan puasa sunah yang lainnya adalah boleh.
Puasa sunah yang berkaitan dengan puasa Ramadan. Contoh puasa sunah semacam ini adalah puasa sunah Syawal. Berdasarkan hadis,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.” (HR. Ahmad 23533, Muslim 1164, Turmudzi 759, dan yang lainnya).
Puasa sunah yang tidak ada kaitannya dengan puasa Ramadan. Seperti: puasa Arafah, puasa Asyura’, dan lain-lain.
Bagi orang yang tidak punya hutang ingin menggabung antara puasa Syawal dengan puasa Senin adalah bagus.
Misalnya : “ Saya niat puasa Senin digabung dengan niat puasa Syawal…” atau “ puasa Kamis dengan puasa Syawal.. “ atau “ puasa Daud dengan puasa Syawal..” adalah boleh. Semoga Allah menjadikan kita ahli ibadah dan semoga Allah menerima amal kita. Wallahu a’lam bisshowab
untuk puasa sunah yang tidak terkait dengan puasa Ramadan, boleh dikerjakan, selama waktu pelaksanaan qadha puasa Ramadan masih panjang.
Akan tetapi, jika masa pelaksanaan qadha hanya cukup untuk melaksanakan qadha puasanya dan tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan puasa sunah lainnya maka pada kesempatan itu dia tidak boleh melaksanakan puasa sunah.

Contoh: Ada orang yang memiliki utang enam hari puasa Ramadan, sedangkan bulan Sya’ban hanya tersisa enam hari.
Selama enam hari ini, dia hanya boleh melaksanakan qadha Ramadhan dan tidak boleh melaksanakan puasa sunah.
Makna tekstual (tertulis) hadis di atas menunjukkan bahwa niat puasa Syawal dan niat qadha puasa Ramadan itu tidak digabungkan.
Karena puasa Syawal baru boleh dilaksanakan setelah puasa Ramadhan telah dilakukan secara sempurna.
Bagaimana mungkin bisa digabungkan?
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Puasa Sunah Syawal, Bolehkah Digabungkan dengan Niat Puasa Qadha? Ini Penjelasan Buya Yahya