Berita Banjarmasin
Kemarau Panjang, Air Baku Intake Sungai Bilu PDAM Bandarmasih Terancam Intrusi Air Laut
Tahun 2019 ini, diprediksi mengalami cuaca lebih ekstrim dibanding kemarau tahun lalu.
Penulis: Jumadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tahun 2019 ini, diprediksi mengalami cuaca lebih ekstrim dibanding kemarau tahun lalu.
Demikian disampaikan Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru, Goeroh Tjiptanto, M. T. I, di sela kegiatan sekolah lapangan iklim (SLI) atau sosialisasi agroklimat Provinsi Kalsel, baru-baru tadi.
Sedangkan musim kemarau akan terjadi mulai Juli, dan puncaknya diperkirakan berlangsung antara Agustus hingga Oktober, dan kemarau cukup panjang.
Terkait dengan kemarau diperkirakan lebih panjang, Humas PDAM Bandarmasih, Nur Wakhid, Selasa (2/7/2019) mengatakan untuk yang terdampak langsung atau cepat, terkait kemarau adalah intake Sungai Bilu (historisnya, bila tidak ada hujan di Wilayah Banjarmasin dan sekitarnya lebih dari 1,5 sampai 2 bulan, maka mulai terintrusi air laut, kadar garamnya antara 0,1 sampai 100 mg perliter, lebih dari 2 sampai 3 bulan antara 100 sampai 250 mg perliter).
Baca: Calon Sekda Banjar ini Berobsesi Terapkan Digitalisasi Pemerintahan
Baca: PLN Sebut 91,42 Persen Desa di HSS Sudah Berlistrik, Fikry Minta Tradisi Baca Alquran Malam Hari
Baca: Jadwal Siaran Langsung Brazil vs Argentina di Semifinal Copa America Brasil 2019, Kritikan Messi
Baca: Respons Galih Ginanjar Saat Didatangi Sonny Septian Suami Fairuz A Rafiq, Tak Berani Berkata-kata?
Kemudian air baku yang dapat diambil sesuai Permenkes 492 tahun 2010, kadar garam tidak melebihi 250 mg perliter. Intake Sungai Tabuk (historis tahun 2015 ) kemarau lebih dari 6 bulan intrusi air laut masuk.
"Standarnya produksi normal IPA 1 A Yani 1.600 sampai 1.700 m3 perjam. Produksi normal IPA 2 Pramuka = 4.500 - 4.800 m3 perjam,"jelas Nur Wakhid.
Dengan demikian, ungkapnya upaya bila Intake Sungai Bilu stop (terintrusi air laut), maka Booster di Jalan Pramuka dioperasikan (air baku dari Intake Sungai Tabuk - Pematang) dimaksimalkan menjadi 4.800 sampai 5.000 m3 perjam, dengan pembagian.
"Intinya sampai dengan hari ini, proses air PDAM ke semua pelanggan masih lancar dan aman,"terangnya. (banjarmasinpost.co.id/jumadi)
