PPDB 2019
PPDB di Banjarbaru Diwarnai Penolakan Terhadap Beberapa Pendaftar Oleh Sistem Aplikasi
Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kalimantan Selatan pada Senin (1/7) diwarnai penolakan
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kalimantan Selatan pada Senin (1/7) diwarnai penolakan terhadap beberapa pendaftar oleh sistem aplikasi.
Ini karena pendaftar berasal dari kabupaten/kota lain meskipun berdasar zonasi dekat dengan sekolah yang dituju.
Kendala ini dialami sejumlah pendaftar dari Kabupaten Tanahlaut yang rumahnya dekat dengan SMA di Banjarbaru.
Salah satunya adalah Syarif warga Desa Banyu Irang Kecamatan Batibati, Tala, yang mencoba mendaftar ke SMAN3 Banjarbaru.
Baca: Manfaat Suntik DNA Ikan Salmon yang Dilakukan Krisdayanti, Resep Awet Muda Ibu Aurel Hermansyah?
Baca: Sandiaga Lebih Suka Gerindra Jadi Oposisi, Tawaran Kursi Menteri Ternyata Hanya Rumor
Baca: Kondisi Psikologis Song Hye Kyo Setelah Digugat Cerai Song Joong Ki, Sering Nangis dan Tampak Kurus
Baca: Rasa Peyek Cetar Syahrini Disorot YouTuber Kuliner, Pahadal Harga Peyek Istri Reino Barack Segini
"Saya memang warga Tala tapi mencoba mendaftar di SMAN 3 Banjarbaru karena lebih dekat. Tapi kata petugas tidak bisa," kata Syarif.
Oleh karena itu dia pun balik kanan dan mencoba mencari sekolah yang berada di Tala.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 3 Banjarbaru, Sofiani, menjelaskan bukan pihaknya yang menolak tapi sistem.
"Kalau dari luar daerah, tak muncul di sistem," kata Sofiani.
Selain sistem, Sofiani mengaku hari pertama PPDB diwarnai padamnya listrik.
“Genset ada tapi tak bisa memenuhi keperluan. Harapan saya kepada PLN hal ini tidak terjadi lagi,” katanya.
SMAN 3 Banjarbaru pada tahun ini menerima 288 peserta didik baru.
Mereka akan dibagi dalam sembilan rombongan belajar.