Melihat Sekolah Lapangan Kapuas
Usaha Madu Kelulut di Kapuas Ternyata Menjanjikan, di Sei Asam Kades dan Warga Sukses Raih Laba
Usaha budidaya madu kelulut di Kabupaten Kapuas ternyata menjanjikan. Misal yang digeluti oleh Masrawan, Kades Sei Asam, Kecamatan Kapuas Hilir
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Usaha budidaya madu kelulut di Kabupaten Kapuas ternyata menjanjikan. Misal yang digeluti oleh Masrawan, Kades Sei Asam, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas.
Masrawan menggeluti usaha itu sejak beberapa waktu terakhir. Awalnya hanya mencoba dan kini ditekuni serius usaha yang ternyata menjanjikan dari segi penghasilan tersebut.
Omsetnya bisa mencapai puluhan juta jika ditekuni betul-betul. Selain itu khasiat dari madu kelulut, beragam, tentu menambah nilai manfaat.
Masrawan membudidayakan madu kelulut di belakang rumahnya. Saat bertandang ke kediamannya beberapa waktu lalu, Masrawan memperlihatkan sarang-sarang kelulut yang ditata sedemikian hingga kepada wartawan yang bertandang.
Ada sekitar 25 sarang madu kelulut yang dibudidayakan. Jarak per sarang lima sampai enam meter, agar lebahnya tidak berebut mencari makanan.
Baca: Ada Sekolah Lapang Kelompok Tani di Anjir Kalampan Kapuas, Ajarkan Buka Lahan Tanpa Bakar
Baca: Jeritan Ibu Rumah Tangga: Suami Cekik Saya, Selingkuhannya Pukuli Saya, Enggak Ada yang Bantu
Baca: Ekspresi Luna Maya Dengar Lamaran dari Faisal Nasimuddin di Depan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Penempatan sarang di tengah area yang masih banyak ditumbuhi ragam tanaman, sehingga memberikan wadah yang baik untuk tumbuh kembang lebah kelulut.
"Awalnya saya ditawari teman yang tinggal di Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk membudidayakan madu kelulut ini," kata Masrawan membuka kisah.
Kades Sei Asam ini pun mulai membudidayakan madu kelulut. Awalnya madu yang dihasilkan untuk dikonsumsi sendiri.
Setelahnya pelanggan berdatangan dengan sendirinya membeli madu kelulut yang mengandung banyak khasiat. Keuntungan pun secara beriringan juga datang.
Produksi tertinggi madu kelulut terjadi di musim kemarau, karena perkembangannya cepat dibanding musim hujan.
Saat kemarau, produksi madu kelulut bisa sampai satu liter dalam seminggu. Itu hasil per sarangnya. Income per bulan berkisar Rp 3-4 juta yang diperoleh dari penjualan.
Apalagi mencari madu kelulut di Kalteng khususnya di Kapuas, tak semudah di Kalsel. Maka itu ini usaha yang menjanjikan untuk digeluti.
"Membudidayakan madu kelulut tidak terlalu sulit, apalagi di wilayah Kapuas ini masih memiliki hutan yang berlimpah," ungkapnya.
Perawatannya pun sangat mudah. Cukup menaruh sarangnya yang telah dibuat dan diletakan di atas potongan kayu, lalu disimpan di bawah pohon.
"Panennya hanya satu bulan dari awal membudidayakannya. Tapi tergantung juga dengan persediaan makanan di sekitarnya," jelasnya.
