Pengumuman Hasil UN
Pelajar Puteri Juga Corat Coret Baju Seragam
Siswa dan siswi SMAN 3 Banjarmasin melakukan aksi coret-coret baju, baik menulis nama dan tanda tangan maupun menyemprot dengan pilok
"Aksi coret di baju ini sebagai ungkapan kami lulus seratus persen. Kami meminta tanda tangan dan nama di baju sebagai kenang-kenangan saja," kata Lucky, siswa kelas XII IPS 2 SMAN 3 Banjarmasin yang ditemui saat menandatangani baju rekan-rekannya.
Ditambahkan dia, baju yang ditandatanganinya ini merupakan baju 'buruk' yang memang dipersiapkan buat aksi coret-coret usai kelulusan.
"Kalau disumbangkan ke warga tak mampu rasanya tak layak lagi. Kami juga sudah menyiapkan baju yang lebih dan layak pakai untuk disumbangkan," papar Lucky yang diiyakan teman-temannya.
Aksi coret coret baju seragam juga dilakukan siswa di SMAN 1 Rantau. Tak hanya para pelajar pria yang mencoret baju seragamnya dengan spidol dan pilok, pelajar perempuan pun turut serta mencoret bajunya.
Kemudian mereka konvoi ke Lapangan Dwi Dharma Rantau Tapin. Di lokasi ini kembali para pelajar itu mencoret baju, sehingga menjadi perhatian masyarakat.
"Baju buruk (lak layak pakai) jua pak, ai, kada papa di coret," jelas para pelajar itu. "Kada rami pak ai kalau kada corat-coret, timpal lainnya.
"Ayo....kita pindah lokasi, kena ketahuan polisi," teriak satu pelajar memandu. Sontak yang lain langsung mengikuti intruksi tersebut dengan masing-masing membawa sepeda motornya.
"Padahal para pelajar ini sudah berkali-kali diperingatkan dilarang mencoret baju seragam, bahkan saat pengumuman pun kembali diperingatkan," jelas Kepsek SMAN1 Rantau, Mansyah kepada BPost Online.
"Pokoknya kalau kelihatan saya murid yang coret baju seragam akan saya tahan ijazahnya, sebab saya sudah lelah mengingatkan, tapi tidak ditaati," pungkas Mansyah. (ful/him)