Besok Akan Dilakukan Pertemuan
Agus Siap Bawa Kain Dalam Perut
Upaya penyelesaian kasus tertinggalnya kain kasa (perban) di dalam perut warga Tabalong, Husnaen (70) terus dilakukan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, TABALONG - Upaya penyelesaian kasus tertinggalnya kain kasa (perban) di dalam perut warga Tabalong, Husnaen (70) terus dilakukan.
Husnaen dan keluarganya siap bertemu dengan pengelola RSUD Pambalah Batung, Amuntai, HSU. Dia menduga, kain tersebut tertinggal di perutnya saat menjalani operasi prostat di rumah sakit itu, 2006 silam.
“Kami berharap segera ada mediasi agar masalahnya cepat selesai. Kami ingin mencari jalan terbaik. Untuk itu kami sudah mempercayakan kepada Ombudsman Kalsel untuk memediasi. Kami terus berkomunikasi dengan Ombudsman mengenai perkembangan masalah tersebut. Kabarnya akan dilakukan pertemuan pada Sabtu (23/11) besok,” ucap seorang anak Husnaen, Agus Triono di Tabalong, Kamis (21/11).
Berdasar informasi dari Ombudsman, Agus mengungkapkan ada itikad baik dari RSUD Pambalah Batung untuk menyediakan fasilitas dan perawatan untuk penyembuhan kondisi ayahnya.
“Tapi tawaran itu masih kami pikirkan, apakah Bapak dirawat di sana atau di rumah saja,” kata dia.
Mengenai keberadaan kain yang pernah mendekam di perut Husnaen, Agus mengatakan masih disimpannya. Dia berencana membawa kain yang berad di dalam botol dan dibungkus plastik itu saat pertemuan dengan pengelola RSUD Pambalah Batung.
“Kalau dekat, baunya akan tercium. Makanya sejak dikasihkan, sudah dalam kondisi ini, sudah tertutup rapat. Sampai sekarang kami tidak pernah membukanya. Menurut perawat, saat diambil kainnya masih utuh dalam bentuk gulungan,” ucap Agus.
Karena kain itu masih mengeluarkan bau tidak sedap, dia menyimpannya di dalam kotak agar tidak rusak, dikerubuti semut atau dimakan tikus.
Menyikapi kasus tersebut, Direktur RSUD Pambalah Batung I Nyoman Gede Anom dan enam stafnya mendatangi kantor Ombudsman di Banjarmasin. Mereka membahas rencana mediasi dengan keluarga Husnaen.
“Kami siap bertanggungjawab. Kami prihatin dan kaget karena memang sebelumnya kami tidak tahu sama sekali mengenai permasalahan ini. Sebelumnya setelah operasi, kami sudah anjurkan untuk rutin kontrol,” katanya.
Hal serupa dikatakan Kepala Ombudsman Kalsel Noorhalis Majid. Meski direncanakan pertemuan dilakukan Sabtu besok, tetapi jika keluarga hendak bertemu pada hari ini, pengelola rumah sakit siap menerima.
Mengenai kesulitan mencari rekam medik, Noorhalis mengatakan sudah memberikan nomor rekam mediknya.
“Nomor rekam mediknya 118850. Kami sudah memberitahukan untuk mempermudah mencari rekam medik pasien,” kata dia.
(dny/hh)
