Sekolah Perangi Narkoba

BNNP Babel memfasilitasi kompetensi Sekolah Bersih Narkoba di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pangkalpinang.

Editor: Dheny Irwan Saputra
zoom-inlihat foto Sekolah Perangi Narkoba
Bangka Pos

BNNP Babel memfasilitasi kompetensi Sekolah Bersih Narkoba di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pangkalpinang. Tujuannya memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para pelajar untuk lebih menjaga diri dari bahaya narkoba. Sudah bukan rahasia lagi jika sekarang ini banyak pelajar yang masuk dalam lingkaran narkoba, baik sebagai pengedar maupun pemakai. Karena itu, pernyataan perang terhadap narkoba ini bisa ditularkan ke seluruh sekolah di Bangka Belitung.

Maraknya kasus narkoba belakangan ini, terutama yang mengincar anak-anak di lingkungan sekolah dasar SD hingga SMA, telah membuat para orang tua dan stakeholder dunia pendidikan menjadi resah. Dalam masalah penanggulangan narkoba, maka sekolah memegang peranan penting, karena sekolah merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda yang sering dijadikan sasaran.

Berdasarkan berbagai hasil penelitian, mereka yang terkena narkoba di sekolah, umumnya berawal dari merokok. Bahkan, anak-anak yang potensial menjadi penyalahguna narkoba biasanya berawal dari kebiasaan merokok, kemudian meningkat dengan mencoba-coba mengisap/mengonsumsi ganja.

Diknas sebagai lembaga pemerintah yang ditugasi menangani masalah pendidikan harusnya sejak dini menyatakan perang melawan narkoba. Sebagai salah satu wujud nyatanya dengan mengampanyekan antinarkoba.

Program pendidikan yang efektif dan luas merupakan bagian yang penting dari tindakan penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Pencegahan melalui pendidikan sebagai sebuah proses berkesinambungan dengan tujuan menghindari narkoba. Kurikulum dan program yang dikembangkan sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Dari sisi pendidikan kurikulum materi pengenalan tentang narkoba harusnya sudah diberikan kepada pelajar SD. Kondisi ini sebenarnya sangat dimungkinkan, karena kurikulum sekarang yang disebut kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satu Pendidikan) dapat dilakukan secara terintegrasi. Misalnya, ketika seorang guru mengajarkan pelajaran agama, bahasa Indonesia dengan bacaan-bacaan yang membahas bahaya penyalahgunaan narkoba mata pelajaran tersebut, bisa membangun sosialisasi kesadaran anak-anak.

Oleh karena itu sistem pendidikan sekolah, pendidikan dan motivasi guru, merupakan hal penting yang tidak akan diabaikan untuk dapat menjamin siswa secara efektif menolak narkoba dan memilih cara hidup sehat. Dengan demikian, perlu disiapkan materi pengajaran masalah keuntungan cara hidup sehat bebas dari narkoba. Namun yang menjadi kendala, di dunia pendidikan sekarang belum seluruh guru mempunyai pengalaman dan pengetahuan dasar tentang narkoba.

Dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah, perlu diadakan langkah-langkah antara lain menilai besar dan luasnya masalah dan mengembangkan mekanisme pengawasannya. Tetapkan kebijakan yang jelas dan konsisten yang berlaku bagi siswa, guru dan semua personel di lingkungan sekolah yang menyelesaikan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah tidak dibenarkan.

Dengan dukungan semua pihak, maka bukan tidak mungkin pencegahan dan pemberantasan penyebaran narkoba bisa dimulai dari sekolah. Melalui pembangunan intelektual dan akhlak di sekolah, rasanya tidak sulit jika perang terhadap narkoba dikumdandangkan dari sekolah. Dan pelajar menjadi pasukan penolak datangnya narkoba. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Jangan Jadi Pepesan Kosong

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved