Pendukung Tiga Caleg Beda Partai Ini Galang Donasi di Twitter

Ada trend baru yang cukup seru menjelang Pemilu Legislatif, April 2014 ini. Sementara jadwal Pemilu terbuka sudah dimulai

Editor: Eka Dinayanti

Dihubungi secara terpisah, Mustofa Nahrawardaya merasa tak enak hati dengan gerakan donasi caleg untuknya. Ia pun sadar dirinya rentang dituding sebagai penggerak aksi donasi. Untuk mengerem tudingan macam-macam, ia melaporkan secara transparan setiap rupiah yang masuk melalui akun twitter pribadinya, @MustofaNahra.

Memang tidak banyak yang mengirim angka-angka besar. Uniknya, kebanyakan para pendukung mengirimkan angka Rp. 10.000 hingga Rp.50.000-an. Para pengirim, sesuai yang terlihat pada TL @MustofaNahra, hampir semua mencantumkan angka “4” di digit terakhir nominal kiriman.

“Saya menghargai mereka, dan sangat trenyuh, terharu. Bahkan pada hari pertama penggalangan, saya menangis karena begitu antusiasnya teman-teman di twitter mendukung saya melalui gerakan tersebut. Dengan demikian, saya tidak perlu ngutang tetangga, Saya tidak punya beban moril kepada para pengusaha misalnya," tutur mantan wartawan ini kepada Tribunnews sambungan telepon dari Solo. Di twitter sendiri, Mustofa memang dikenal tagline “Milik Umat” dalam setiap kicauan.

Sekedar diketahui, Mustofa B. Nahrawardaya awalnya dikenal sebagai aktivis muda Muhammadiyah. Belakangan, tampangnya sering nongol di berbagai talkshow politik dan hukum di televisi. Salah satunya, jadi narasumber 'pelanggan' untuk acara "Indonesia Lawyers Club' di TVOne.

Masih masuk jajaran pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah sebelum akhirnya menjadi Caleg DPR RI PKS Jateng V yang meliputi Solo, Klaten, Boyolali dan Sukoharjo.

Selain itu, Mustofa juga mengorbit sebagai pemerhati HAM di televisi dan media massa. Yang bersangkutan juga dikenal publik karena sering menjadi bulan-bulanan oleh kumpulan akun twitter yang konon milik pendukung Jokowi-Ahok.

Mustofa menyadari, aksi bullying terhadap akun @MustofaNahra terjadi kemungkinan disebabkan oleh sikapnya yang rajin melancarkan kritik Jokowi Ahok yang dinilainya pongah dan tidak menepati janjinya sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta. Ini memicu perlawanan pendukung Jokowi - Ahok.

Tapi justru karena itu, jumlah follower twitternya merangkak drastis. Kini lebih dari 13.550 orang menjadi pengikut akun politikus PKS tersebut.

Anehnya, Mustofa sebagai caleg dan Ardian Asmar sebagai koordinator penggalang donasi ternyata tidak pernah mengenal atau berteman secara dekat.

Keduanya hanya kenal dan akrab di twitter. “Kalau Hafidz, saya belum pernah ketemu. Tetapi untuk mas Ardian, pernah ketemu tidak sengaja di Masjid Al Hakim Menteng,”ujar Mustofa yang memang salahsatunya dikenal sebagai aktifis masjid.

Lebih seru lagi, trend donasi caleg muncul pula di partai lain. Misalnya Caleg Hanura Andi Saiful Haq.

Melalui akunnya @Saiful_haq, Caleg Partai Hanura Dapil DKI II Nomor Urut 2 ini membuka rekening BCA atasnama dirinya. Dalam baner yang diterima TribunNews disebutkan, Caleg ini adalah bekas aktifis 98, dan sekarang menjadi pengurus di Ormas Perindo.

Beberapa tagline yang tertulis dalam banernya, Saiful haq menulis seruan-seruan misalnya “Politik Uang Awal Dari Korupsi” dan “Bantu Caleg Pilihan Anda Agar Terhindar Dari Politik Uang”.  Ada pula tagline “Berapapun Donasi Anda, Adalah Sumbangan Untuk Indonesia Bersih”.

Berbeda dari Mustofa B. Nahrawardaya yang terus melakukan pelaporan rutin terbuka melalui twitter, akun @Saiful_haq tampaknya tidak atau belum melakukan pelaporan terbuka di twitter.

Ia berjanji baru akan melakukan pelaporan nanti pada 15 April 2014 setelah Pemilu Legislatif. Mustofa Nahrawardaya sendiri mengaku akan menutup program donasi hingga 5 April.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved