Rindang Banua Berkobar

Abah Ahim Menangis di Hadapan Riban

dihadapan riban dan mofit saptono subagio, karena salah satu barak miliknya itu terbakar dan sama sekali tidak bisa diselamatkan.

Penulis: Fathurahman | Editor: Halmien

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Khairuddin alias Udin atau yang akrab disapa abah Ahim, penjual es keliling di lokasi puntun yang juga adalah korban kebakaran, Jumat (25/4/2014) mendatangi Wali Kota Palangkaraya, HM Riban Satia, untuk mengeluhkan baraknya terbakar.

Dia menangis, dihadapan riban dan mofit saptono subagio, karena salah satu barak miliknya itu terbakar dan sama sekali tidak bisa diselamatkan.

Wali Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, HM Riban Satia dan Wakil Wali Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meninjau lokasi kebakaran di Rindang Banua, Jumat (25/4/2014) pagi bersama jajarannya.

Saat memantau lokasi kebakaran, Riban memerintahkan Dinas Sosial sesegara mungkin membangun dapur umum, karena sangat diperlukan oleh masyarakat yang menjadi korban kebakaran tersebut. "Kami akan berusaha membantu warga yang rumahnya terbakar," kata Riban.

Kebakaran di Rindang Banua Palangkaraya, menyisakan banyak cerita. Salah satunya, hidran air yang ternyata tak berfungsi saat hendak digunakan.

Inilah yang disesalkan Fakhurin. Betapa tidak, dalam kejadian Jumat (25/4/2014) dini hari itu, dia menjadi salah satu korban yang rumahnya ikut terbakar.

"Untungnya petugas pemadam bisa menggunakan mesin portabel dan menyedor air dari bawah rumah warga. Tapi seharusnya hidran harus dipeehatikan oleh pemerintah," kata Fakhrudin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved