Curi Motor Ridwan dan Geleng Babak Belur Dihajar Massa

Kemarahan dan kedongkolan warga terhadap para pelaku pencurian kendaraan bermotor agaknya telah mencapai puncak.

Editor: Ahmad Rizky Abdul Gani

BANJARMASINPOST.CO.ID, MEDAN - Kemarahan dan kedongkolan warga terhadap para pelaku pencurian kendaraan bermotor agaknya telah mencapai puncak.

Karenanya, tiap kali memergoki pelaku kejahatan ini beraksi, reaksi yang pertama kali mencuat adalah menghakiminya di tempat.

Reaksi inilah yang dirasakan Ridwan Syahputra Matondang (21), warga Jl Sentosa Delitua, dan Geleng (23). Keduanya dihajar puluhan warga hingga babak belur usai gagal melarikan satu unit sepeda motor merek Honda jenis Beat berhitam dengan nomor polisi BK 2665 ADW, milik Arfa (29), warga Pasar I Sibiru-biru.

Ironisnya, setelah terkapar penuh luka, keduanya ditinggalkan begitu saja di tengah jalan. Adalah korban yang kemudian menghubungi polisi.

"Takut pulak aku, Bang, melihat kondisi mereka. Sudah cengap-cengap. Kalau mati, kan, jadi urusan juga. Maka aku minta tolong sama kepala dusun untuk menghubungi polisi," kata Arfa setelah memberikan keterangan di Mapolsek Patumbak, Sabtu (24/5/2014) sore.

Dikemukakan Arfa, awalnya ia memarkir sepeda motor itu tak jauh dari lokasi kolam pancing. Menurut dia, lokasi ini aman.

"Sudah sering aku kemari, nggak ada masalah. Aman-aman saja. Makanya, tadi nggak aku gembok. Cuma kunci setang. Tapi kayaknya masih beruntung jugalah aku ini. Entah kenapa, waktu sedang mancing, kok, seperti ada firasat nggak enak. Aku kemudian pergi melihat kereta (sepeda motor)," ujarnya.

Alangkah terkejutnya Arfa saat dari kejauhan melihat dua orang tengah mengutak-atik sepeda motornya. Namun saat itu, Arfa tak langsung berteriak.

"Siapa tahu bukan pencuri pulak nya. Tapi ternyata memang pencuri. Pelan-pelan mereka sorong keretaku. Saat itulah langsung kuteriaki. Orang-orang cepat datang dan memukuli mereka," katanya.

Kepala Dusun IV Desa Lantasan Lama, Patumbak, Jamaluddin Harahap, mengatakan polisi tiba kurang lebih 15 menit setelah ia hubungi.

"Sampai saat itu saya dan beberapa anggota tidak meninggalkan lokasi kejadian. Takut terjadi apa-apa pada dua maling kereta ini. Kalau warga balik lagi dan menghajar lagi, bisa mati mereka berdua ini," ucapnya.

Kondisi Ridwan dan Geleng memang parah. Polisi kemudian merujuk mereka ke RS Bhayangkara Polda Sumut, Jl KH Wahid Hasyim, untuk mendapatkan perawatan medis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved