Berita Viral

Diusir Istri Usai Rawat Ibu yang Renta, Suami Curhat Sakit Tak Diberi Makan, Kini Ngungsi ke Yayasan

Diusir istri setelah merewat ibunya sudah renta, seorang suami curhat pilu. Kini pilih mengungsi ke yayasan. Kisah ini terjadi di Kecamatan Pemulutan.

Editor: Murhan
TikTok/@yayasanbagusmandiriinsan
SUAMI DIUSIR ISTRI - Tangkapan layar TikTok @yayasanbagusmandiriinsan, seorang suami (baju merah) di Pemulutan, Palembang mengaku diusir anak dan istrinya. Pria bernama Muhammad tersebut diusir karena merawat ibu kandung yang sudah lanjut usia, Kamis (13/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Diusir istri setelah merewat ibunya sudah renta, seorang suami curhat pilu. Kini pilih mengungsi ke yayasan.

Kisah ini terjadi di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dan tengah viral di media sosial.

Pria itu bernama Muhammad. Dia mengaku diusir karena memilih merawat sang ibu yang telah lanjut usia.

Adanya kisah ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @yayasanbagusmandiriinsan, yang diketahui milik pengelola Yayasan Bagus Mandiri Palembang.

Pada video tersebut, Muhammad menceritakan kisah hidupnya dengan nada lirih dan penuh kesedihan.

Dalam pengakuannya, Muhammad mengatakan bahwa ia tidak diusir secara kasar, namun ia bisa merasakan ketidaksukaan istri dan anaknya terhadap kehadiran ibunya yang kini berusia sekitar 80 tahun.

Baca juga: Dihabisi Pacar Sendiri, Ini Motif Pembunuhan Perempuan di Gerbang Wisata Bantimurung Maros

Sang ibu tinggal bersamanya setelah kakak Muhammad meninggal dunia.

Sejak saat itu, suasana rumah tangganya berubah menjadi dingin dan tidak harmonis.

“Dia itu, Pak, memang tidak mengusir secara kasar, cuma tingkah lakunya saya tahu. Karena saya sudah tua, jadi tahu kalau orang tidak setuju. Sejak ibu tinggal di rumah, sikapnya makin parah,” tutur Muhammad dalam video yang viral tersebut.

Lebih memilukan, Muhammad mengaku sempat sakit selama seminggu tanpa diurus bahkan tidak diberi makan oleh sang istri.

“Sakit seminggu saya tidak makan, istri tidak peduli. Waktu saya mulai sehat, dia bilang, ‘kalau sudah sembuh, narik becak lagi.’ Padahal badan saya masih lemah,” katanya.

Karena tidak tahan dengan kondisi di rumah, Muhammad memutuskan pergi bersama ibunya ke Yayasan Bagus Mandiri di Palembang.

Di sana, keduanya diterima untuk sementara waktu.

Namun, beberapa hari kemudian, Kepala Desa Pemulutan datang ke yayasan bersama istri dan anak Muhammad untuk menjemputnya pulang.

Kepala desa mengaku tidak mengetahui masalah rumah tangga warganya itu.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved