25 Tahun Tinggal, Hasnah Tak Pernah Nikmati Air Bersih

Puluhan tahun menetap di pedalaman, kurang lebih 30 kepala keluarga di Jalan Sungai Gampa, RT 22, Kelurahan Sungai Jingah

Penulis: Elhami | Editor: Ahmad Rizky Abdul Gani
banjarmasinpost.co.id/elhami
Selama puluhan tahun tinggal, sekitar 30 KK warga Sungai Gampa, Sungai Jingah, Banjarmasin tak pernah menikmati air bersih. 

BANJARMASINBPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan tahun menetap di pedalaman, kurang lebih 30 kepala keluarga di Jalan Sungai Gampa, RT 22, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara belum merasakan nikmatnya air bersih.

Padahal, keperluan air besih merupakan salah satu kebutuhan hidup sehat. Warga sekitar pun banyak yang terpaksa mengkonsumsi air sungai untuk keperluan hidup.

Untuk mendapatkan air bersih, warga harus membeli kedaerah Pengambangan  menggunakan transportasi kelotok.

Salah seorang warga di wilayah tersebut Hasnah (40) mengaku sudah 25 tahun menetap hingga saat ini air bersih tak pernah masuk.

"Jangan pipanya, tandon gasan air bersih gen kadada, tapaksa ae minum air sungai," ujarnya saat ditemui.

Hidup dengan enam orang di rumah salah satu bayi anak Hasnah yang berumur 2 tahun, M Rahul, membuat dirinya setiap harus wajib membeli air bersih.

"Mana mungkin saya minumi anak saya air sungai, paksa nukar air," katanya.

Sehari dirinya harus membeli dua teng ukuran lima liter dengan harga satu tengnya Rp 1000. "Daripada anak saya sakit mending rela nukar air bersih," imbuhnya.

Humas PDAM Bandarmasih, Nursiah saat dikonfirmasi mengatakan, untuk daerah yang masih belum teraliri air bersih diharapkan untuk bersabar. Karena pada dasarnya  sudah diprogramkan, hanya saja bertahap.

"Nanti tim kami juga akan turun meninjau lokasinya seperti apa untuk memudahkan jangkauan pipa dan lain sebagainya," ujarnya.

Memang untuk daerah pedalaman biasanya ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti pendanaan, air baku dan jaringan yang belum terjangkau.

"Nanti kami laporkan ke bagian departemen aset, agar bisa diketahui apakah daerah tersebut terprogram atau tidak. Supaya lebih cepat direspons, masyarakat harusnya aktif melaporkan ke kami," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved