DN Cemburu Lihat Istrinya Dicolek Raziv

Teka-teki pelaku pembunuhan kakak beradik, Raziv Rizal Sidiq (22), Revan Cipta Pamungkas (11), dan pembantunya Eti Rohaeti (30) berhasil diungkap

Editor: Ahmad Rizky Abdul Gani

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANDUNG - Teka-teki pelaku pembunuhan kakak beradik, Raziv Rizal Sidiq (22), Revan Cipta Pamungkas (11), dan pembantunya Eti Rohaeti (30) berhasil diungkap Polres Bandung. Pelaku berinisial DN (25) tersebut ditangkap kepolisian di Serang, Banten, Kamis (12/6/2014) siang.

Sekitar pukul 20.00, pelaku pembunuhan tiba di Mapolres Bandung. Pelaku berperawakan kecil tersebut menjadi buron Polres Bandung selama 57 hari. Setibanya di Mapolres Bandung, DN yang dalam keadaan tangan terikat langsung digiring ke ruang Resum.

Pembunuhan di Kompleks Gading Tutuka 2 Blok K7 nomor 6, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung tersebut terjadi pada 15 April. Selain menangkap DN, kepolisian juga mengamankan mobil Daihatsu Ayla warna abu-abu yang dibawa kabur pelaku. DN mengaku tega melakukan pembunuhan karena motif cemburu. Raziv menurut DN telah menggoda istrinya. DN mengenal Raziv karena sering bertemu dengan korban di bengkel miliknya.

"Rajiv sering bawa mobil ke bengkel saya untuk divariasi. Saya kenal dia di bengkel. Dia sering menggoda istri saya bahkan sampai mencolek. Istri saya pernah diajak main sama dia," kata DN di Mapolres Bandung, Kamis (12/6/2014) malam.

DN yang berasal dari Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mengetahui alamat rumah korban usai ditawari untuk pergi ke Kalimantan. Di hari kejadian DN kemudian bertamu ke rumah Rajiv sekitar pukul 15.00.

"Saya pura-pura namu tapi Rajivnya waktu saya datang belum ada. Jadi saya nunggu sampai malam. Waktu itu memang sedang mati lampu. Saya nunggu di ruang tamu sedangkan pembantu dan adiknya di kamar. Saat Rajiv datang sekitar jam 21.30 dan masuk ke rumah langsung saya pukul. Pintu rumah ditutup dan saya pukuli," ujarnya saat dimintai keterangan.

Usai dipukul, DN kemudian mencekik leher Rajiv. Pembantu korban yang mengetahui Rajiv telah dibunuh lalu berteriak. Eti yang keluar kamar karena mengetahui ada perkelahian lalu dipukul DN dengan kursi karena menjerit. DN yang telah kalap mata juga ikut menghabisi nyawa Revan yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Setelah ketiganya meninggal saya langsung memasukkan korban ke mobil Ayla. Sebelumnya dimasukkan dulu ke karung. Mobilnya belum dimatikan Rajiv dan sudah dalam keadaan terparkir di garasi. Saya memasukkan mayat Rajiv ke kursi tengah. Sedangkan adik dan pembantunya saya simpan di bagasi mobil," katanya.

Menggunakan jalur Pangalengan, DN membuang ketiga mayat di wilayah Selatan dengan menggunakan mobil milik Rajiv. Pertama DN membuang Rajiv di Rancabuaya, Garut. Sedangkan adik dan pembantunya dibuang di Cidaun, Cianjur. Usai membuang ketiga mayat, DN mengambil jalur ke Sindangbarang untuk kembali ke Bandung.

Selama masa pelarian, DN bersembunyi di Soreang selama seminggu. Mobil milik korban masih dibawa selama masa pelarian. Setelah itu DN melarikan diri ke Jambi selama dua pekan sebelum pergi ke Serang.

Kapolres Bandung, AKBP Jamaludin didampingi Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Pribadi Atma menuturkan, pihaknya berhasil menangkap pelaku utama pembunuhan setelah mendapat informasi keberadaan mobil milik korban. Tersangka kemudian diketahui berada di Serang.

"Ada yang lihat mobil korban melintas di Kabupaten Bandung dan KBB. Dikembangkan dan dapat petunjuk mobil masih dikuasai tersangka. Mobilnya sudah diganti pelat nomornya," kata Jamaludin.

Kepolisian masih mendalami motif pelaku. Untuk sementara pelaku mengaku karena dendam. Dugaan awal pelaku pembunuhan masih satu orang. Pihaknya masih meminta keterangan peranan pelaku dan alat bukti lain.

"Apakah direncanakan atau membunuh dalam keadaan mendesak masih didalami. Pelaku dijerat pasal 338 dengan ancama 15 tahun penjara," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved