Hampir 400 Ratus PSK Dolly Menyebar Hingga ke Malang

Selanjutnya, demi antisipasi agar ratusan PSK tidak pindah ke beberapa lokalisasi prostitusi yang ada di Kabupaten Malang

Editor: Halmien
AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO
Ilustrasi: Seorang pekerja seks bersitirahat di kamarnya di kawasan Dolly, Surabaya, 25 Mei 2014. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menetapkan menutup kawasan bordil di Dolly pada 18 Juni 2014. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MALANG - Sebanyak 371 orang pekerja seks komersial (PSK) yang biasa beroperasi di dua lokalisasi pelacuran Jarak dan Dolly, Kota Surabaya, akan dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Hal tersebut dilakukan setelah Pemerintah Kota Surabaya resmi menutup dua lokalisasi prostitusi (Jarak dan Dolly) pada 18 Juni lalu. "Ada 371 PSK yang akan dipulangkan ke Kabupaten Malang," kata Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kabid Kesra) Kabupaten Malang Taufik Hidayat, Senin (23/6/2014).

Namun, menurut Taufik, hingga Senin (23/6/2014), belum diketahui apakah PSK pindahan dari Jarak dan Dolly itu sudah berada di Kabupaten Malang. Dia mengaku belum melakukan pemeriksaan. "Karena, pemulangannya dilakukan secara bertahap oleh Pemkot Surabaya," kata dia.

Selanjutnya, demi antisipasi agar ratusan PSK tidak pindah ke beberapa lokalisasi prostitusi yang ada di Kabupaten Malang, dia sudah tegas melarang kepada seluruh pengelola lokalisasi prostitusi di Kabupaten Malang untuk tidak menerima PSK dari Jarak dan Dolly tersebut.

"Pihak pengelola atau mucikari tidak boleh menerima PSK baru. Jika memang ada tambahan baru, wajib dilaporkan karena khawatir PSK bersangkutan terinfeksi HIV/AIDS. Karena itu, para PSK dari Jarak dan Dolly tersebut diharapkan langsung pulang ke kampung halamannya masing-masing. Semoga tidak menjadi PSK liar dan tidak pindah ke lokalisasi yang ada di Kabupaten Malang," harap Taufik.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved