Mereka Diborgol dan Bercelana Pendek
Operasi perburuan terduga teroris yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteroris Mabes Polri di Sulteng, membuahkan hasil.
BANJARMASINPOST.CO.ID,JAKARTA - Operasi perburuan terduga teroris yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteroris Mabes Polri di Sulteng, membuahkan hasil. Sabtu (13/9), mereka membekuk tujuh orang terduga teroris yang juga dikabarkan simpatisan kelompol Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dari tujuh orang yang disergap di Desa Marantale, Siniu, Parigi Moutong, itu, empat otang di antaranya adalah warga negara Turkistan. Yakni, Ahmed Basyit, Ahmed Bozoghlan, Ahmed Bayram, dan Ahmed Zubaidan.
Tiga lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI). Mereka adalah Saiful Priatna alias Ipul, M Irfan, dan Yudit Chandra alias Ichan. Kepada polisi setempat, ketiga WNI itu mengaku hanya sebagai sopir dan penunjuk jalan.
Setelah diperiksa di Polda Sulteng, empat warga Turkistan itu ‘diterbangkan’ ke Mako Brimob, Depok, Jabar, Minggu (14/9). Di tempat itu, mereka kembali menjalani pemeriksaan. Kabarnya, mereka mengaku hendak bertemu dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso.
Untuk itu mereka telah berkomunikasi dengan telepon anggota kelompok yang berpusat di Poso tersebut, Mochtar.
“Selain diduga terlibat sejumlah aksi terorisme, Santoso membawa pengikutnya untuk mendukung ISIS,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar.
Selengkapnya baca Metro Banjar edisi cetak Senin (15/9/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id