Pilih Bugil karena Takut Celana Kena Minyak Pijat

Meski mendapatkan dua tamu bugil saat pijat, polisi menyatakan belum ada persetubuhan di panti pijat plus-plus Ramayana

Editor: Ahmad Rizky Abdul Gani
rimanews.com
ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID,BATU - Meski mendapatkan dua tamu bugil saat pijat, polisi menyatakan belum ada persetubuhan di panti pijat plus-plus Ramayana. Ketika diinterogasi, mereka mengaku bugil karena khawatir jika minyak pijat mengenai celananya.

"Itu hanya alasan klasik. Kalau penggerebekan agak lama, mungkin terjadi pijat 'plus-plus'. Yang jelas, laporan masyarakat sudah kami tindak lanjuti," ujar Kapolsek Junrejo, AKP Joko Resno.

Menurut Joko, semua panti pijat di Kota Batu sudah diingatkan untuk mengingatkan agar tamu bersikap sopan. Di kamar pun sudah terdapat peringatan tersebut, tetapi tamu tidak menghiraukannya.

Atas peristiwa itu, Joko mengenakan wajib lapor kepada para tamu dan memberi peringatakan agar tidak mengulangi perilaku tersebut. Adapun pengelola dan pemilik panti pijat diingatkan untuk tidak seenaknya dalam bekerja. "Bisa jadi, tanpa sepengetahuan dan seizin pemilik, mereka (terapis) melakukan 'plus-plus',” katanya saat mengingatkan.

Pengelola panti pijat Ramayana, Johan Andika, yang juga dimintai keterangan di mapolsek, membantah bahwa panti pijatnya memberi pelayanan "plus-plus". Dia mengatakan, tamu itu bugil sesuai keinginan mereka sendiri.

"Kalau kami sebagai pengelola tidak bisa memeriksa tamu satu per satu. Itu kan sifatnya privasi orang. Tamu kan raja," dalihnya sembari menyebut bahwa ia mempekerjakan delapan terapis yang berumur kisaran 20-40 tahun.

Salah satu terapis panti pijat Sinta yang mewakili pengelola, Diniwati, juga membantah adanya pijat "plus-plus" di tempat ia bekerja. Ia mengatakan bahwa tamu yang dipijat tidak harus bugil. Akan tetapi, itu tergantung dari tamunya.

Sumber: Surya Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved