Kado Pahit Pertama Jokowi
Santer beredar kabar, tidak lama setelah mengumumkan kabinet, pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, awal November
BANJARMASINPOST.CO.ID,JAKARTA - Ini mungkin menjadi kado pahit pertama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla untuk sebagian besar warganya. Santer beredar kabar, tidak lama setelah mengumumkan kabinet, pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, awal November 2014. Penaikan itu diduga akan mendapat penolakan keras dari mayoritas anggota DPR.
Mengutip Kontan (group BPost), besaran kenaikan bakal mencapai Rp 3 ribu per liter atau naik 46,1 persen, dari Rp 6.500 menjadi Rp 9.500 per liter. Kenaikan itu akan menghemat anggaran Rp 20 triliun.
Bersamaan dengan kenaikan harga BBM, pemerintah akan memberikan bantuan ke masyarakat miskin. Ada 20 juta keluarga miskin yang akan mendapatkan ‘guyuran’ dana dari pemerintah. Jumlah ini naik dari jumlah orang miskin penerima kompensasi kenaikan harga BBM dua tahun lalu yang ‘hanya’ 15,5 juta kepala keluarga.
Berkaca pada masa itu, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan bantuan langsung sementara sebesar Rp 150.000 per bulan per rumah tangga miskin. Dengan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter, bantuan berlangsung selama empat bulan untuk 15,5 juta orang.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu (25/10/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id