Melawan Tukang Sate
Beberapa waktu lalu Arsyad menyiarkan gambar di akun facebook-nya. Gambar itulah yang dianggap menghina kepala negara.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai tukang menusuki daging di warung sate di warung, ditangkap polisi atas tuduhan menghina presiden. Muhamad Arsyad (23) pemuda itu diciduk dari kediamannya di Ciracas, Jakarta Timur. Beberapa waktu lalu Arsyad menyiarkan gambar di akun facebook-nya. Gambar itulah yang dianggap menghina kepala negara.
Keluarga Arsyad tampak terpukul. “Dia cuma kerja nusukin sate dan ngipasin sate, di warung sate Margani, depan Pasar Induk Kramat Jati. Upahnya juga cuma Rp 35.000 per hari,” kata Mursidah (49), ibu Arsyad, di rumahnya, Jalan Haji Jum RT 09/01 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu 29/10).
“Dia nggak tahu apa-apa. Dia cuma bercanda. Dia nyesel, dia iseng saja. Namanya juga anak muda,” kata Mursidah sambil menangis sesenggukan.
Arsyad memiliki tiga adik, di antaranya masih duduk di bangku sekolah. “Dia anak pertama, adiknya ada tiga. Dua orang masih sekolah SD dan SMP,” kata Mursidah. Mursidah tampak sangat terpukul setelah buah hatinya ditangkap polisi lantaran dituduh menghina Presiden RI Joko Widodo.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (30/10/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id