Praka Marpaung Tewas Warga Terluka
Anak-anak Histeris
Peristiwa penyerangan Mako Brimob Polda Kepri, Rabu (19/11) malam, menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Zabur Anjasfianto, wartawan Tribun Bata
BANJARMASINPOST.CO.ID - Peristiwa penyerangan Mako Brimob Polda Kepri, Rabu (19/11) malam, menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Zabur Anjasfianto, wartawan Tribun Batam yang merupakan jaringan Banjarmasin Post Group. Lebih dari tujuh jam di harus bersembuyi dari terjangan peluru anggota TNI.
KEJADIAN bermula saat konferensi pers Wagub Kepri Soerya Respationo, Kasat Brimobda Kepri, Kombes Tory Kristianto dan Danrem 033/WP Brigjen TNI Eko Margiyono di Mako Brimob sekitar pukul 15.00 WIB. Konferensi pers terkait perusakan barak teratai Brimbobda Kepri oleh anggota Yonif 134/Tuah Sakti (TS). Belum selesai pertemuan, tiba-tiba Eko pergi. Merasa penasaran, saya, fotografer Tribun Batam, Argianto, dan wartawan lain mencoba mencari tahu penyebabnya. Informasi yang kami dapat, gudang senjata Yonif 134/TS dibobol dan 10 senjata api laras panjang hilang.
Saya lihat wagub keluar dan menaiki mobil menuju gedung Mako 1 yang berada di atas bukit. Saya sempat melihat barisan truk marinir masuk ke Mako Brimob untuk mengantar anggota Brimob yang melakukan pengamanan demo buruh, sekitar pukul 17.00.
Selang lima menit anggota marinir keluar Mako Brimob, terdengar suara tembakan. Saya dan rekan-rekan langsung masuk ruang belakang rumah dinas Kasat Brimob. Sedangkan Argi berhasil keluar sebelum penembakan.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Jumat (21/11/2014) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id