Tolong Orang Lewat Hobi Ngebreak
Berawal dari hobi beberapa orang yang suka ngebreak di udara menggunakan handy talky (HT), memakai frekuensi 145.000 MHz pada 2009 lalu, dilanjutkan '
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Yamani Ramlan
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Berawal dari hobi beberapa orang yang suka ngebreak di udara menggunakan handy talky (HT), memakai frekuensi 145.000 MHz pada 2009 lalu, dilanjutkan 'copy darat' dan membentuk komunitas yang namannya Emergency 500 pada 22 Juli 2009.
"Emergency artinya memberikan pertolongan pertama kecelakaan, sedangkan nama 500 diambil dari pemakaian gelombang frekuensi radio yang digunakan," jelas Djumadri Masrun, Pembina Emergency 500, Jumat (19/12/2014).
Menurut Djumadri, dibentuknya Emergency 500 ini tak hanya menyalurkan hobi sama-sama ngebreak di udara, tapi juga punya makna menolong sesama orang yang membutuhkan bantuan.
"Membantu komunikasi bila ada musibah kebakaran, kecelakaan lalu lintas, orang tenggelam dan lain-lainnya," tegasnya.
Ditambahkan Djumadri, jumlah anggota Emergency 500 sebanyak 385 orang, terdiri orang sosial, pedagang kaki lima, pedagang, kain, sembakon, sopir PNS, swasta, tukang ojek, penjual makanan dan lain-lainnya.