Pesawat AirAsia Hilang
Dengan Berat Hati, Jokowi Sebut Belum Ada Kejelasan Posisi Pesawat AirAsia
Presiden Joko Widodo dengan berat hati mengatakan bahwa upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 sampai detik
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dengan berat hati mengatakan bahwa upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 sampai detik ini belum membuahkan hasil. Tapi ia berjanji akan terus mengupayakan pencarian dengan kekuatan penuh yang dimiliki pemerintah.
"Hingga saat ini kita harus menyampaikan apa adanya, belum memperoleh kejelasan mengenai posisi pesawat," kata Jokowi, di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014) petang.
Jokowi berharap seluruh keluarga penumpang dan awak pesawat tersebut diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi peristiwa ini. Ia pastikan, pemerintah terus melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin. "Kita juga memohon agar upaya kita semua melakukan pencarian mendapatkan kejelasan," ujarnya.
Jokowi melanjutkan, sampai hari ini pemerintah telah menerjunkan 23 pesawat dan 24 kapal untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501. Upaya pencarian juga bertambah karena bantuan dari pemerintah negara sahabat. Misalnya, Malaysia yang menerjunkan 3 kapal dan 1 helikopter, 2 pesawat dari Autralia, dan 2 pesawat serta 2 kapal dari Singapura.
"Semuanya sudah kita kerahkan. Marilah bersama-sama kita dukung pencarian pesawat ini, semoga mendapat hasil, dan kejelasan. Kita berdoa semoga upaya pencarian ini dimudahkan, seluruh penumpang bisa ditemukan," ujarnya.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk.
Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan, pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak. Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara itu, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut antara lain warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
