Berita Viral

Usai Bunuh Ayah Kandung Sampai Bersimbah Darah, Sarno Tertawa-tawa Saat Diinterogasi Polisi

Kasus pembunuhan dalam keluarga kembali terjadi. Kini muncul tragedi ayah kandung yang dibunuh anaknya. Tragedi pembunuhan ini terjadi di Desa Siwarak

|
Editor: Murhan
Thinkstock
BUNUH AYAH - Ilustrasi Pembunuhan. Kasus pembunuhan dalam keluarga kembali terjadi. Kini muncul tragedi ayah kandung yang dibunuh anaknya. Tragedi pembunuhan ini terjadi di Desa Siwarak. 

Ringkasan Berita:
  • Jadi sorotan, anak membunuh ayah kandungnya di Desa Siwarak, Purbalingga
  • Pelaku malah tertawa-tawa saat diinterogasi polisi soal pembunuhan itu
  • Motif pembunuhan masih dikulik pihak kepolisian

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus pembunuhan dalam keluarga kembali terjadi. Kini muncul tragedi ayah kandung yang dibunuh anaknya.

Tragedi pembunuhan ini terjadi di Desa Siwarak, Kabupaten Purbalingga.

Sarno (46) menghabisi nyawa ayah kandungnya, Dasmin (80) yang merupakan lansia.

Dalam kejadian itu, Mbah Dasmin kehilangan banyak darah hingga akhirnya meninggal dunia.

Dia diduga dipukuli dengan benda tumpul oleh pelaku.

Pria lanjut usia (lansia) di Purbalingga, Dasmin (80), warga Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, tewas setelah dianiaya Sarno (46), pada pada Kamis (6/11).

Baca juga: Diusir dari Konser BLACKPINK, Ini Nasib Mbak Rara yang Dulu Viral Pawang Hujan di MotoGP Mandalika

Pelaku tak lain merupakan anak kandung korban.

Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar, mengatakan peristiwa berdarah itu terjadi di rumah keduanya. Tentu saja, peristiwa ini menggegerkan warga setempat. Kata Akbar, hasil penyelidikan awal menunjukkan pelaku diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan.

“Pelaku pernah menjalani perawatan di klinik kejiwaan Mustajab pada Oktober hingga Desember 2019,” ujar Kapolres dalam konferensi pers di Mapolres Purbalingga, Jumat (7/11/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com, Minggu (9/11/2025).

Saat ini, polisi masih menelusuri riwayat medis terbaru Sarno ke sejumlah instansi kesehatan di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Kapolres menambahkan, penyidik belum bisa mendapatkan kronologi lengkap lantaran kejadian berlangsung di dalam rumah dan pelaku tidak mampu memberikan keterangan valid.

Saat kejadian, korban dan pelaku hanya berdua di rumah.

Ditanya polisi malah tertawa-tawa

Dari hasil penelusuran awal, pelaku menunjukkan gejala skizofrenia kronis.

“Ketika ditanya soal identitas dan umur saja, pelaku sudah tidak bisa menjawab dengan benar. Karena itu, kami evakuasi dan lakukan observasi ke Rumah Sakit Jiwa Banyumas,” jelasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved